Sabtu, 20 Januari 2018

Sabar itu Subur (Yak. 5:7-11)



Saudara yang dikasihi Tuhan, Alkitab mengajarkan kepada kita supaya kita sabar (Rm. 12:12; 1Tes. 5:14; 1Tim. 6:11; Ibr. 10:36; 12:1; Why. 1:9). Kita harus sabar dalam meng­ha­da­pi beratnya penderitaan, kepahitan, tekanan, malapetaka, provokasi, teror, dan segala yang jahat. Sabar yang di­maksud adalah menghadapi semua­nya itu dengan ketenangan, kepala yang dingin, bertahan tanpa bersungut-sungut atau kecewa; rela menanti de­ngan tekun sambil tetap berusaha; dan sanggup menanggung luka dan serangan tanpa amarah dan keinginan membalas dendam. Mengapa kita harus sabar?
Pertama, karena kesabaran itu akan menimbulkan ketahanan uji dan pengharapan (Rm. 5:3-5). Kesabaran dalam ayat di atas dituliskan sebagai ‘ketekunan’ karena keduanya ber­kait­an erat (Yak. 1:3). Dan disebutkan bah­wa konteks ayat tersebut adalah pen­deritaan. Penderitaan yang kita alami sungguh akan menghasilkan kesabar­an/ketekunan yang akan meng­hasil­kan iman yang tahan uji (1Ptr. 1:7) dan pengharapan yang tidak mengece­wa­kan itu (Yak. 1:4). Jadi, jangan ber­duka, putus asa, kecewa, dan marah bila Allah mengizinkan penderitaan menim­pa hidup Anda. Bermegahlah akan penderi­taan itu oleh karena Allah—ucapkanlah syukur, jangan bersungut-sungut—karena Allah hendak menjadikan hidup Anda jauh lebih baik dari sebelum Anda meng­alaminya.
Kedua, karena kita memiliki Alkitab yang memberikan keteladan kepada kita untuk sabar (Rm. 15:4—dalam ayat ini, kesabaran kembali ditulis dengan ‘kete­kunan’). Allah Bapa kita adalah Allah yang sabar (1Ptr. 3:20). Allah adalah sumber kesabaran/ketekunan (Rm. 15:5). Yesus Kristus sabar dalam menanggung pende­ritaanNya karena Dia tahu bahwa Dia mela­kukan kehendak BapaNya (Yes. 53:7; Kis. 8:32; Mat. 27:14). Tuhan Yesus sabar ka­rena Dia mengasihi kita (1Kor. 13:7). Bila Anda memiliki kasih, Anda pun pasti akan memiliki kesabaran dalam segala sesuatu (1Kor. 4:12).
Ketiga, karena kesabaran itu akan memberikan ‘kesuburan’. Kesuburan apa­kah yang dimaksud? (1) Menghasilkan buah melalui kesabaran/ketekunannya da­lam berbuat baik (Luk. 8:15). (2) Tuhan me­nye­diakan sesuatu yang luar biasa saat seseorang bersabar/bertekun (Ayb. 1:21; band. Yak. 5:11—Ayub memperoleh lebih banyak dari apa yang pernah dimilikinya; Ibr. 6:15—Abraham menerima apa yang dijanjikan Allah dan menjadi berkat). (3) Kebahagiaan sebagai pelayan Allah (Yak. 5:10-11; 2Kor. 6:4). (4) Pujian dari Allah (Why. 2:2-3; 2Tes. 1:4; 1Ptr. 1:7). (5) Menjadi pemenang yang membawa damai (Ams. 16:32; 15:18).
Karena itu, “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kese­sak­an, dan bertekunlah dalam doa!” (Rm. 12:12). Tuhan Yesus memiliki rencana yang indah bagi kita masing-masing. Dan untuk membentuk sesuatu yang indah itu, Dia harus membentuk kita da­lam api pengujian (Ayb. 23:10) dan untuk menghasilkan keindahan sejati, diper­lukan kesabaran dalam menanggung se­tiap ujian. “Sesungguhnya petani me­nantikan hasil yang berharga dari ta­nahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan mu­sim gugur dan hujan musim semi” (Yak. 5:7b).***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...