Sabtu, 27 Januari 2018

Isteri adalah Penolong Suami (Kej. 2:18)




Hasil gambar untuk suami istri

 ·         Itu program Allah—“Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja …”
·         Bahkan dalam program Allah ini, suami-isteri tidak boleh saling menjauhi kecuali untuk memberikan kesempatan berdoa dan bersifat sementara saja (1Kor. 7:5)
·         Isteri adalah penolong suami dalam beberapa hal sbb:
I.         Penolong dalam Menghadapi Masalah-masalah Keluarga
1.      Secara ekonomi—isteri boleh bekerja dan jangan merendahkan suami karenanya (Ef. 5:22-23)
2.      Masalah anak-anak—ini menjadi tanggung jawab bersama suami-isteri (Ams. 29:15)
3.      Menciptakan suasana rumah tangga yang penuh damai sejahtera (Ams. 31:28; 19:13)
4.      Urusan rumah tangga sehari-hari (Ams. 31:10-31)
II.       Penolong Kerohanian Keluarga
1.      Isteri berperan dalam keberhasilan rohani (1Ptr. 3:1-5)
2.      Isteri menjadi pendorong hidup kerohanian keluarga (1Tim. 2:11-14)—Ilustrasi: Adam jatuh karena Hawa mendorongnya untuk melanggar firman Tuhan.
3.      Doa isteri mutlak—bagi suami maupun anak-anak (1Tes. 5:17)
4.      Ibu menolong kerohanian anak-anak bertumbuh, apalagi bila ayah gagal melakukannya (Ul. 6:6-7; Ams. 29:17)
III.      Penolong dalam Mencapai Cita-cita Masa Depan (Ams. 31:25)
1.      Isteri hendaknya hidup pula dalam pengharapan (Rm. 8:24-25)
2.      Usaha mencapai cita-cita itu hanya dapat dilakukan dengan cara kerjasama dengan keluarga. Ilustrasi: Priskila dan Akwila, bahkan mereka melayani bersama-sama (Kis. 18:3; 18-19, 26; bande. 1Kor. 16:19
3.      Dan kerjasama yang dikuat harus didukung dengan komunikasi yang baik. Awas, keluarga akan gagal dan dingin tanpa komunikasi
4.      Isteri hendaknya jangan bergantung pada suami tetapi pada Tuhan, namun tetap menghormati suami sebagai wakil Allah (Ef. 5:22). Bahkan, bila suami sudah meninggal sekalipun. Ilustrasi: Meskipun Yusuf telah meninggal, Maria membesarkan Yesus, Yakobus, Yoses, Yudas, dan saudara-saudara perempuan lainnya (Mrk. 6:3)
5.      Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi seorang ibu/orangtua selain melihat anak-anaknya memiliki masa depan yang gemilang dalam Tuhan karena imannya. Contoh: Yohanes Markus melayani Tuhan (Kis. 12:12); Timotius yang diselamatkan ibunya Eunike, dan akhirnya melayani Tuhan juga (2Tim. 1:5)
Kesimpulan:
1.      Peran isteri sebagai penolong suami dan ibu bagi anak-anaknya dihargai Tuhan (Ams. 31:30)
2.      Apakah kita sudah melakukan peran kita sebagai penolong suami ini? Dengan sukacita, tulus, dan ketaatan? Atau keterpaksaan?
3.      Pelayanan isteri ini memuliakan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...