Senin, 05 Februari 2018

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA...
1. JIKA AKU ADALAH MUSA
Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah dengan susu dan madunya, tidak mempromosikan anak-anakku sendiri menjadi pewaris kesuksesan pelayananku, melainkan memilih orang lain seperti Yosua?
2. JIKA AKU ADALAH ELIA
Beranikah aku untuk tidak ikut-ikutan seperti ke-850 nabi (mayoritas) yang hanya melayani Ahab dan Izebel dengan motivasi ABS (Asal Bos Senang), demi semata-mata agar mendapatkan makanan (rezeki, fasilitas, gaji, dan kenyamanan hidup) dari meja makan mereka?
3. JIKA AKU ADALAH DANIEL
Beranikah aku untuk tidak taat terhadap perintah raja Darius yang melarang seseorang menyembah Allah lain selain raja sendiri, sekali pun akibatnya dilempar ke gua singa, karena aku tahu bahwa ketidaktaatan ini justru karena melakukan kebenaran?
4. JIKA AKU ADALAH HANANYA, MISAEL, DAN AZARYA
Beranikah aku menentang titah raja Nebukadnezar yang mewajibkan semua orang menyembah dewa berbentuk patung emas yang menyilaukan mata itu, sekalipun konsekuensinya adalah dilempar ke perapian yang menyala-nyala, demi menyembah Allah yang benar?
5. JIKA AKU ADALAH SAMUEL
Beranikah aku memalingkan mukaku dari raja Saul yang begitu otoriter di seluruh Israel, yang bisa kapan saja mengejar aku dengan seluruh tentaranya untuk membunuh aku, dan mengurapi orang lain sebagaimana yang Tuhan pilih, bukan manusia pilih, seperti Daud?
6. JIKA AKU ADALAH NATHAN
Beranikah aku menegor seorang raja besar seperti Daud, yang sudah sedemikian sukses, berhasil, dan kaya raya, namun tidak ada seorangpun dari kalangan orang-orang sekitarnya (ring 1-nya) berani menegornya sekali pun dosa-dosanya begitu gamblang di depan mata?
7. JIKA AKU ADALAH NEHEMIA
Beranikah aku menghadapi para penguasa seperti Sanbalat dan Tobia, yang mempolitisasi rumah Tuhan demi keuntungan materi, sehingga berusaha menghalangi usaha Nehemia membangun kembali tembok Yerusalem yang sudah menjadi reruntuhan?
8. JIKA AKU ADALAH PETRUS
Beranikah aku berkata seperti Petrus yg berkata kepada Simon si orang kaya yang ingin menyogoknya demikian: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang!"?
9. JIKA AKU ADALAH PAULUS
Beranikah aku menyampaikan ajaran Kitab Suci sejujur-jujurnya seperti Paulus kepada gubernur Festus dan raja Agripa tanpa takut kehilangan popularitas, malah sampai disebut "gila" oleh mereka, semata-mata demi meyakinkan mereka agar menjadi orang percaya?
10. JIKA AKU ADALAH YESUS
Beranikah aku berkata kepada para rohaniawan paling senior seperti para imam, ahli Taurat, orang Farisi dan Saduki, bahwa mereka orang-orang munafik yang menyesatkan banyak orang, sekalipun akibatnya aku harus kehilangan nyawa seperti Yesus mati disalibkan?
JANGAN BERKATA BAHWA KITA BERANI MATI BUAT TUHAN, JIKA KENYATAANNYA SAAT INI KITA MASIH...
- TAKUT KEHILANGAN POPULARITAS...
- TAKUT MENURUN KENYAMANAN HIDUP...
- TAKUT DILUPAKAN OLEH BIG BOSS...
- TAKUT DICOPOT JABATAN...
- TAKUT BERKURANG JUMLAH JEMAAT...
- TAKUT DIHENTIKAN ALIRAN GAJI BULANAN...
- TAKUT DISETOP JADUAL KHOTBAH...
- TAKUT "DI-BANNED" KESEMPATAN PELAYANAN...
- TAKUT DIDEPAK DARI DENOMINASI...
"Kebutuhan paling mendesak dari gereja masa kini adalah orang-orang yang berani dan bebas menyuarakan kebenaran. Gereja harus menanti, dalam doa dan kerendahan hati, munculnya kembali orang-orang yang dibangun dengan hal-hal yang mana para nabi dan martir dahulu dibangun."

(Sumber: Kristen Kritis Indonesia)

Sabtu, 03 Februari 2018

WOW, Banyak Lho yang Ingin Merebut Hati Anda?

Mengalahkan Berhala-Berhala Yang Ingin Merebut Hati Anda
DESKRIPSI ISI BUKU
Hati adalah Medan Perang
Dalam Gods at War, Kyle Idleman menolong setiap orang percaya mengenali adanya ilah-ilah palsu yang sedang berperang dalam diri kita. Mereka berperang demi memperoleh kemuliaan dan kendali hidup kita. Banyak dari kita tidak dapat mengikuti Yesus sepenuhnya karena hati kita sebenarnya mengejar sesuatu atau seseorang, selain Tuhan. Di balik setiap dosa yang sedang Anda gumuli dan keputusasaan yang sedang Anda hadapi, sebenarnya ada sesosok allah palsu yang memenangkan peperangan dalam hati Anda.
Menurut Kyle Idleman, Penyembahan berhala bukanlah salah satu dari sekian banyak persoalan—itulah persoalan utamanya.
Dengan mengajukan pertanyaan penuh wawasan, Idleman mengungkapkan ilah palsu mana saja yang kita izinkan bertakhta di hati kita. Apa yang membuat Anda tergila-gila? Apa yang Anda khawatirkan? Pujian dari siapa yang Anda dambakan? Kita diciptakan untuk menjadi penyembah, tetapi seringkali kita lebih menjadi pemuja ilah uang, seks, cinta romantis, kesuksesan, dan banyak lagi lainnya. Semuanya itu menghalangi kita memiliki hubungan intim dengan Allah sebagaimana yang kita rindukan sebenarnya.
Gods at War menunjukkan jalur yang jelas untuk menjauhkan kita dari kepedihan hati akibat penyembahan berhala abad ke-21 dan kembali kepada hati Allah—yang memampukan kita untuk menjadi pengikut Yesus yang berkomitmen dengan sepenuhnya.
PEMESANAN
Buku

GODS AT WAR - Ilah-Ilah Dalam Peperangan

Klik bit.ly/PesanWBRku
Atau
Ketik: #GODSWAR + Nama + Kota + pilih bank BCA/Mandiri/BRI/BNI untuk transfer (kami akan informasikan harga + ongkir)
Kirim WA&LINE&SMS: 08118971998
Pin BB sate88
IG @saatteduhkita
FB Fanpage Saat Teduh


#bukuterlaris #bukurohani #bukubermutu #bukuKristen #gereja #ekumene #tokobuku #bacaanrohani #tokobukurohani #buku #bukubaru #bukurohanibaru

PUJIAN & TINJAUAN

“Berhala itu licik. Tidaklah selalu mudah untuk mengidentifikasi siapa atau apa yang kita tempatkan lebih utama daripada Tuhan. Tetapi, kita masih saja melakukannya setiap hari. Gods at War akan menolong Anda untuk menghancurkan berhala-berhala yang merampok Anda dari hidup yang Allah ingin Anda jalani.”
Craig Groeschel, pendeta senior dari LifeChurch.tv
"Jangan hanya melihat buku ini—tetapi bacalah sekarang juga! Katakata Kyle akan menggali dalam-dalam untuk menyingkapkan ilah-ilah palsu yang menjauhkan kita dari Allah yang sejati. Di setiaphalaman, ada pembebasan yang dinantikan."
Lee Strobel, penulis buku laris versi New York Times
“Kyle akan menantang bahkan orang-orang Kristen yang paling taat untuk memeriksa kembali hubungan pribadi mereka dengan Kristus.”
Mike Huckabee, mantan gubenur dari Arkansas
 "Ilah-ilah zaman sekarang jauh lebih memikat daripada sebelumnya, karena mereka menawarkan rasa nyaman, kekayaan, dan kebahagiaan. Kyle Idleman memperlengkapi kita untuk mampu membunuh hama pendusta yang menggoda hati. Bersiap-siaplah untuk berperang."
Mark Batterson, pendeta utama dari Gereja National Community di Washington, DC
 "Kyle Idleman memangkas habis semua omong kosong dan membawa kita langsung kepada apa yang paling penting secara spiritual. Dalam Gods at War, ia tidak saja menggambarkan apa saja hal yang kita tempatkan lebih utama daripada Tuhan, tetapi bagaimana kita bisa menempatkan Tuhan kembali sebagai yang utama. Karya yang membangkitkan dan menginsyafkan ini memiliki pesan sangat penting bagi zaman kita."
Jud Wilhite, pendeta senior dari Gereja Central Christian di Las Vegas


DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Bagian 1: ilah-ilah dalam peperangan
bab 1 penyembahan berhala adalah persoalan utama
bab 2 medan perang para allah
bab 3 allah yang cemburu
bab 4 memanggil semua allah

Bagian 2: bait kesenangan duniawi
bab 5 allah makanan
bab 6 allah seks
bab 7 allah hiburan

Bagian 3: bait kekuasaan
bab 8 allah kesuksesan
bab 9 allah uang
bab 10 allah prestasi
 Bagian 4: bait cinta
bab 11 allah cinta romantis
bab 12 allah keluarga
bab 13 allah keakuan

catatan-catatan 

Kristus Itu Penuh Kontroversi

Meneladani Pelayanan dan Pengajaran Yesus yang Radikal
Kita sering membayangkan Yesus sebagai pembuat damai, yang begitu sabar dan lembut dalam menghadapi ajaran atau praktik ibadah yang salah. Ternyata Injil tidak mengatakan seperti itu. Yesus berkonflik keras. Dia banyak tidak setuju dan menentang banyak hal.  Dia berdebat secara sengit dengan berbagai kelompok pemuka agama di zaman itu. Kontroversi apa saja yang Dia buat?
  • Dia berargumen bahwa kita akan mengalami karya Allah yang sangat berkuasa secara supranatural baik di dunia maupun akhirat.
  • Dia tidak setuju apabila tradisi manusia menjadi lebih diutamakan menggantikan Alkitab, sebagai fondasi dasar kita.
  • Dia berargumen bahwa Alkitab bukanlah tujuan akhir bagi dirinya sendiri, tetapi ada tujuan yang melampaui itu.
  • Dia menekankan bahwa Allah menerima kita berdasarkan apa yang kita terima dari Dia, bukan karena apa yang kita lakukan bagi-Nya.
John stott dengan berani menegaskan berbagai kontroversi yang dimunculkan Yesus untuk memperjelas inti dari iman Kristen yang sejati. Teks klasik yang ditulis oleh John Stott ini begitu kontroversi saat pertama kali diterbitkan, bahkan tidak kalah kontroversinya pada masa kini. Namun yang terpenting adalah maukah Anda mengikut dengan sungguh Kristus yang radikal dan kontroversial?

PUJIAN & TINJAUAN
“Setiap orang Kristen yang bijak perlu membaca penjelasan klasik mengenai inti aliran injili. Meskipun ditulis lebih dari empat puluh tahun yang lalu, pesan utamanya masih berlaku bahkan lebih dibutuhkan pada hari ini daripada di waktu yang sebelumnya. John Stott menjelaskan secara persuasif, murah hati, jelas, dan dengan pemahaman yang tajam mengenai apa artinya untuk setia bagi Yesus Kristus. Ini adalah buku yang luar biasa.”
- Christopher Ash, Proclamation Trust
“Menurut saya, ini bukan hanya salah satu buku terbaik dari John Stott, tetapi salah satu buku yang paling penting dalam dekade terakhir. Dalam dunia yang semakin menolak konsep kebenaran dan gereja yang sering ditandai oleh ketidakpedulian terhadap doktrin, maka permohonan buku ini untuk tunduk pada pengajaran Kristus tentang keyakinan-keyakinan inti dan teladan-Nya dalam menyatakan keyakinan-keyakinan tersebut sangatlah dibutuhkan.”
- Vaughan Roberts, Rektor St Ebbes, Oxford
“Saya sering terperangah melihat cara Stott menunjukkan kualitas kepemimpinan yang luar biasa dari seorang yang memiliki pemikiran yang kuat dan hati yang lembut.”
- Jonathan Lamb, Langham Preaching

 PEMESANAN
Buku

Christ The Controversialist (Kristus Sang Kontroversialis)

Klik bit.ly/PesanWBRku
Atau
Ketik: #OTENTIK + Nama + Kota + pilih bank BCA/Mandiri/BRI/BNI untuk transfer (kami akan informasikan harga + ongkir)
Kirim WA&LINE&SMS: 08118971998
Pin BB sate88
IG @saatteduhkita
FB Fanpage Saat Teduh




DAFTAR ISI
Pendahuluan oleh Jonathan Lamb
Kata Pengantar
BAGIAN SATU: FONDASI
1. Sebuah Panggilan untuk Menjelaskan
2. Mengapa ‘Injili’
BAGIAN DUA: Kontroversi
3. Agama: Natural atau Supranatural?
4. Otoritas: Tradisi atau Alkitab?
5. Alkitab: Tujuan atau Sarana?
6. Keselamatan: Jasa atau Belaskasih?
7. Moralitas: Lahiriah atau Batiniah?
8. Ibadah: Mulut atau Hati?
9. Tanggung Jawab: Menarik Diri atau Terlibat?
10. Ambisi: Kemuliaan Kita atau Allah?
Catatan Tambahan: Yesus, Guru dan Tuhan Kita
Catatan-Catatan

John Stott*
*John Stott dikenal di seluruh dunia sebagai seorang pengkhotbah, penginjil, dan penulis. Selama bertahun-tahun menjabat sebagai rektor dari Gereja All Souls di London. Ia juga menjadi perancang utama terbentuknya Perjanjian Lausanne (1974). Ia telah menghasilkan puluhan buku yang telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa. John Stott juga diakui oleh majalah Time pada tahun 2005 sebagai salah satu dari "100 tokoh paling berpengaruh di Dunia."


Ternyata, Pengemis Itu Adalah ...

Hasil gambar untuk beggar
Baca: 2 Korintus 3:4-6
“...kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah...Ialah yang membuat kami sanggup... 
(2 Kor 3:5b)

Suatu saat di depan salah satu gerbang jembatan di Eropa, duduklah seorang pengemis
yang buta. Guna mencari nafkahnya, setiap harinya ia duduk di situ sambil memainkan biola-nya yang sudah usang. Di depannya terletak kaleng kosong untuk tempat penampungan uang dari setiap orang yang lewat.
Pada suatu hari, datanglah seseorang yang berpakaian sedikit rapi, berjubah panjang,
datang menghampirinya dan meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya. Namun ia menolak. “Tidak!! Ini adalah hartaku yang paling mahal!” sahutnya kepada pria ‘asing’ itu. Namun karena terus mendesaknya, maka si pengemis itupun meminjamkan biolanya.
Suara petikan biola yang begitu merdu oleh si pria ‘asing’ itu, menyebabkan setiap orang berhenti dan mengelilingi sumber suara dan si pengemis. Kaleng yang tadinya kosong kini telah penuh dengan uang. Ternyata pria asing itu adalah Paganini, seorang maestro biola.  
Sesungguhnya kita adalah alat-alat di tangan TUHAN YESUS,sang ‘Maestro’ yang Agung  
itu.  Jika kita benar-benar menyerahkan diri kita kepada Tangan Tuhan yang kuat itu, maka ada sebuah jaminan yang pasti bahwa IA akan memakai hidup kita menjadi berkat bagi setiap orang yang kita temui.  Kesanggupan kita bukan terletak dalam diri kita sendiri, melainkan dalam Tuhan Yesus. Semua ini berawal dari hidup yang diserahkan kepada tangan sang Maestro kita Yesus Kristus.  


Doa: “Yesus, kami malam ini hendak menyerahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu agar Engkau dapat memakai kami untuk kemuliaan nama-Mu.” Amin. 

Gambar: http://dreamstop.com/wp-content/uploads/2016/02/beggar-dreams.jpg

Dari Pekerjaanmu, Terlihat Siapa 'Tuhan'-mu. Masak Sih?

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif dan tidak aman, banyak orang memiliki pertanyaan yang mengganggu: Mengapa saya melakukan pekerjaan ini? Mengapa begitu sulit? Dan apakah yang saya lakukan ini bermakna kekal? 
Timothy Keller telah mengajarkan dan membimbing banyak mahasiswa, profesional muda, dan para pemimpin perusahaan mengenai hal mendasar tentang pekerjaan dan panggilan selama lebih dari dua puluh tahun. Saat ini dia menempatkan pengajarannya ke dalam sebuah buku untuk pembaca di seluruh dunia, dengan memberikan perspektif Alkitab mengenai berbagai pertanyaan penting seperti:
  • Apa tujuan dari bekerja?
  • Bagaimana saya dapat menggunakan keahlian saya dalam pekerjaan yang memiliki makna dan tujuan?
  • Dapatkah saya tetap setia pada nilai-nilai kebenaran dan terus maju dalam karir saya?
  • Bagaimana cara membuat pilihan sulit yang harus dilakukan dalam perjalanan karir yang sukses?
Dengan wawasan yang mendalam dan saran yang mengejutkan, ia menunjukkan pada pembaca bahwa hikmat Alkitab adalah sangat relevan bagi pertanyaan kita tentang pekerjaan. Bahkan, pandangan kekristenan tentang pekerjaan—bahwa kita bekerja untuk melayani orang lain, bukan diri kita sendiri—dapat memberikan dasar bagi kehidupan pribadi yang berkembang secara profesional dan seimbang. Ia juga menunjukkan bagaimana keunggulan, integritas, disiplin, kreativitas, dan semangat di tempat kerja dapat membantu orang lain dan bahkan merupakan suatu ibadah.
 PEMESANAN
Buku

Apakah Pekerjaan Anda Bagian Dari Pekerjaan Allah?

Klik bit.ly/PesanWBRku
Atau
Ketik: #APAKERJA + Nama + Kota + pilih bank BCA/Mandiri/BRI/BNI untuk transfer (kami akan informasikan harga + ongkir)
Kirim WA&LINE&SMS: 08118971998
Pin BB sate88
IG @saatteduhkita
FB Fanpage Saat Teduh




PUJIAN

 "Buku ini akan segera menjadi karya klasik tentang iman dan pekerjaan, bukan hanya karena isinya yang cerdas, tetapi karena ini mudah diterima ... Dalam dekade pembelajaran dan pelayanan mendatang, buku ini akan segera menjadi salah satu buku kontemporer yang paling penting tentang iman dan pekerjaan. "
―Comment Magazine 


“Konsep tentang keseimbangan adalah sesuatu yang berguna ketika dihubungkan dengan pekerjaan. Timothy Keller dengan cekatan menjelaskan bagaimana kita dapat menikmati pekerjaan kita sembari menghormati Allah dan melayani orang lain, sambil menghindari ekstrem negatif di satu sisi dan penyembahan berhala di sisi lain "
―The Gospel Coalition

"Sebagian besar orang yang duduk di bangku gereja kita pada hari Minggu pagi menghabiskan lebih banyak waktu di tempat kerja daripada di tempat lain. Namun kita terlalu mudah menjadikan mengikuti Yesus adalah persoalan renungan pribadi dan aktivitas gerejawi ... Ini adalah buku yang luar biasa untuk suatu topik penting yang terlalu sering diabaikan. "
―Tim Chester
DAFTAR ISI
Kata Pengantar oleh Katherine Leary Alsdorf
Pendahuluan
BAGIAN SATU: RENCANA ALLAH TENTANG PEKERJAAN
1. Rancangan Pekerjaan

2. Martabat Pekerjaan
3. Pekerjaan Sebagai Budidaya

4. Pekerjaan Sebagai Pelayanan
BAGIAN DUA: MASALAH KITA TENTANG PEKERJAAN
5. Pekerjaan Menjadi Tidak Menghasilkan
6. Pekerjaan Menjadi Tanpa Tujuan
7. Pekerjaan Menjadi Egois
8. Pekerjaan Mengungkapkan Berhala Kita

 BAGIAN TIGA: INJIL DAN PEKERJAAN
9. Kisah Baru Bagi Pekerjaan
10. Suatu Konsep Baru Bagi Pekerjaan
11. Kompas Baru Bagi Pekerjaan
12. Kuasa Baru Bagi Pekerjaan
Epilog
Catatan-Catatan
Ucapan Terima Kasih

Timothy Keller (D.Min., Westminster Theological Seminary) adalah pendeta pendiri dari Redeemer Presbyterian Church di New York City. Ia juga menolong penanaman gereja baru lebih dari 200 gereja di seluruh dunia. Dia adalah penulis bestseller dari beberapa buku seperti The Reason for God dan The Prodigal God.

LGBT dalam Kristen?


Ketika ada orang Kristen yang memiliki ketertarikan pada sesama jenis, bagaimana gereja seharusnya meresponsnya?
Pendeta Ed Shaw adalah seorang Kristen sejati, berpegang teguh pada Alkitab dan mempertahankan kesetiaan pada pengajaran tradisional gereja tentang etika seksualitas. Dalam buku yang jujur ini, dia membagikan pergumulannya sebagai seorang Kristen sejati yang memiliki ketertarikan pada sesama jenis.
Dia menunjukkan bahwa ajaran Alkitab terlihat tidak mungkin dilakukan bukan karena kesulitannya, tapi karena berbagai kesalahan yang dilakukan gereja terkait pemahamannya tentang kehidupan Kristen dan seksualitas yang sehat. Kita telah dibentuk oleh dunia di sekitar kita dan perlu menilai ulang nilai-nilai yang memengaruhi pemuridan kita. Hanya dengan menjalaninya sesuai dengan Alkitab barulah kita bisa melihat panggilan Allah bagi mereka yang memiliki ketertarikan pada sesama jenis sebagai sesuatu yang masuk akal atau mungkin dilakukan dalam mengikut Yesus untuk menjalani hidup secara penuh.
PUJIAN
"Kesetiaan pada kebenaran dan kasih yang berhikmat dalam buku ini merupakan hal yang sangat kita butuhkan hari ini." —Michael Horton, profesor teologi, Westminster Seminary
"Buku ini bisa menjadi sarana pemuridan bagi seluruh gereja sehingga kita bisa saling menanggung beban sesama." —Russell D. Moore, presiden, Ethics & Religious Liberty Commission
"Dia memberi sumbangsih yang besar pada pembahasan tentang ketertarikan pada sesama jenis. Saya sangat senang bisa membaca buku ini dan sangat merekomendasi buku ini." —Amy Orr-Ewing, direktur program, Oxford Centre for Christian Apologetics
"Same-Sex Attraction and the Church adalah buku yang harus dibaca oleh semua orang Kristen. Pendeta Shaw menghidupi apa artinya untuk menerapkan iman di tengah fakta-fakta ketertarikan sesama jenis yang tidak diinginkan, tidak dipilih dan terkadang tak tergoyahkan. Buku yang luar biasa ini menyentuh hati tiap pembacanya, mewujudkan suatu pemahaman positif tentang pengorbanan dari kehidupan Kristen..... saya suka sekali buku ini." —Rosaria Butterfield, penulis, The Secret Thoughts of An Unlikely Convert
“Ide utama dari buku Ed Shaw cukup sederhana: gereja harus membuat perintah Alkitab tentang seksualitas terlihat masuk akal kembali. Dia memanggil kita semua untuk bertobat dan dengan bijaksana menunjukkan cara yang lebih baik untuk berperang melawan dosa, untuk memahami orang-orang yang menderita dan untuk memberitakan kebenaran dengan rahmat.... Saya sangat merekomendasikan buku yang jelas, berani dan penuh cinta kasih ini. " —Justin Taylor, penulis, The Final Days of Jesus
"Shaw membongkar tentang sembilan kesalahan gereja yang perlu diperbaiki untuk dapat menyatakan bahwa kesetiaan hidup Kristen dan kehidupan melajang adalah hal yang masuk akal. Ini adalah buku terbaik yang tersedia untuk membantu para pelayan di gereja dalam mendampingi secara aktif orang-orang di antara kita yang bergumul dengan ketertarikan sesama jenis." — David Dunham, Leadership Journal
DAFTAR ISI
Kata Pengantar oleh Vaughan Roberts
1. Masalah yang Masuk Akal
2. Masalah yang Masuk Akal dan Saya
Kesalahan #1: “Indentitas Anda adalah Seksualitas Anda”
Kesalahan #2: “Sebuah Keluarga adalah Mama, Papa, dan Anak”
Kesalahan #3: “Jika Anda Dilahirkan Gay, Maka Jadi Gay Tidaklah Salah”
Kesalahan #4: “Jika Itu Membuat Anda Bahagia, Itu Pasti Benar!”
Kesalahan #5: “Keintiman Sejati Ditemukan dalam Seks”
Kesalahan #6: “Pria dan Wanita Itu Setara dan Bisa Ditukar-tukar”
Kesalahan #7: “Kesalehan Itu Berbentuk Heteroseksual”
Kesalahan #8: “Melajang Itu Buruk Bagi Anda”
Kesalahan #9: “Penderitaan Itu Harus Dihindari”
Kesimpulan
Lampiran 1: Kemasukakalan dalam Penafsiran Alkitab Tradisional
Lampiran 2: Kemasukakalan dalam Penafsiran Alkitab yang Baru
Ucapan Terima Kasih
Bacaan Rekomendasi
Catatan-Catatan

PEMESANAN
Buku

SAME-SEX ATTRACTION AND THE CHURCH - Homoseksualitas, Gereja, dan Alkitab

Klik bit.ly/PesanWBRku
Atau
Ketik: #SAMESEX + Nama + Kota + pilih bank BCA/Mandiri/BRI/BNI untuk transfer (kami akan informasikan harga + ongkir)
Kirim WA&LINE&SMS: 08118971998
Pin BB sate88
IG @saatteduhkita
FB Fanpage Saat Teduh



Katanya Ikut Yesus, Kok Nggak Berani Bayar Harga?


SEBERAPA BESARKAH YESUS BERARTI BAGI ANDA?
Terlalu mudah bagi Orang Kristen masa kini untuk melupakan apa yang telah Yesus katakan tentang bagaimana para pengikut-Nya harus hidup, tentang gaya hidup seperti apa yang patut mereka jalani. Kata Yesus, para pengikut-Nya akan meninggalkan rasa aman, uang, kenyamanan, bahkan keluarga mereka sendiri demi Dia. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu demi injil. Mereka akan memikul salibnya tiap-tiap hari....

Tapi, siapa yang Anda kenal telah menjalani hidup seperti ini? Lalu, bagaimana dengan Anda sendiri?

Dalam buku Radical, David Platt menantang Anda untuk dengan hati terbuka merenungkan betapa kita telah memanipulasi Injil supaya cocok dengan gambaran budaya kita sendiri. Ia menunjukkan apa yang sebenarnya dikatakan Yesus tentang menjadi murid-Nya, lalu ia mengajak Anda untuk percaya dan taat pada apa yang telah Anda dengar. Ia pun membagikan kisah dramatis tentang apa yang terjadi ketika sebuah gereja perkotaan yang “sukses” memutuskan untuk serius dengan Injil menurut versi Yesus.

Akhirnya, ia mendorong Anda untuk bergabung dengan Eksperimen Radikal, perjalanan selama setahun dalam pemuridan sejati yang akan mentransformasi bagaimana cara Anda menjalani hidup di sebuah dunia yang sangat membutuhkan Kabar Baik Yesus.

PUJIAN
“Dalam buku barunya yang memikat, Radical, David Platt memberikan gambaran yang kuat tentang gereja di Amerika hari-hari ini, yang dalam beberapa hal, bertentangan tajam dengan apa yang ditunjukkan kepada kita oleh Alkitab mengenai Pribadi dan maksud Yesus Kristus. David menantang umat Kristen untuk terjaga, menukarkan nilai-nilai palsu sebagai ganti nilai-nilai yang benar, dan merengkuh pemahaman bahwa masing-masing kita diberkati Allah demi satu tujuan global, yakni membuat kemuliaan Kristus dikenal oleh seluruh bangsa! Ini adalah buku wajib-baca bagi setiap orang percaya!”
—Wess Stafford, presiden dan CEO, Compassion Intl.

“Buku David Platt pada akhirnya akan membuat setiap orang yang sangat terfokus pada semua tantangan yang diberikannya tidak merasa puas, dan mereka akan diperhadapkan pada sebuah keputusan: Bagaimana iman yang sejati akan terwujud dalam hidup saya? Buku ini memiliki potensi untuk merevitalisasi gereja hari-hari ini untuk mempraktikkan sebuah gaya hidup yang radikal sekaligus alkitabiah yang akan mentransformasi masyarakat dan menjangkau dunia yang terhilang.”
—Jerry Rankin, presiden emiritus, International Mission Board

“Gereja Yesus Kristus telah tergoda dengan cita-cita individualisme, materialisme, dan universalisme ala Barat. David Platt mengekspos semua cita-cita ini sebagai musuh dari kekristenan sejati. David Platt memberi sebuah jalan untuk lolos dari semua ini melalui iman radikal yang mengarah pada ketaatan radikal. Saya bukan orang yang sama setelah membacanya. Saya percaya hal yang sama akan terjadi kepada Anda.”
—Daniel L. Akin, presiden, Southeastern Baptist Theological Seminary

“Melalui pendalaman yang solid atas Kitab Suci dan kesaksian memikat dari orang percaya yang menderita penganiayaan, kawan saya David Platt membuka tirai yang menyingkap banyak bahaya tersembunyi yang melemahkan gereja dalam budaya Barat. Radical adalah panggilan mendesak yang kita butuhkan untuk lebih peduli pada orang-orang yang secara rohani terhilang dan secara fisik melarat dari dunia ini.”
—Ed Stetzer, presiden, Life Way Research

PEMESANAN
Buku

Radical - Mengikut Yesus Tak Peduli Berapa pun Harganya

Klik bit.ly/PesanWBRku
Atau
Ketik: #RADICAL + Nama + Kota + pilih bank BCA/Mandiri/BRI/BNI untuk transfer (kami akan informasikan harga + ongkir)
Kirim WA&LINE&SMS: 08118971998
Pin BB sate88
IG @saatteduhkita
FB Fanpage Saat Teduh





DAFTAR ISI
1. Kita Layak Meninggalkan Segala Sesuatu Bagi-Nya
2. Terlalu Lapar akan Firman
3. Berawal dari Akhir Keakuan Diri
4. Tujuan Besar Allah
5. Komunitas yang Bermultiplikasi
6. Seberapa Besarkah Cukup Itu?
7. Tidak Ada Rencana B
8. Hidup ketika Mati adalah Keuntungan
9. Eksperimen Radikal
Ucapan Terima Kasih
Catatan-Catatan

*David Platt adalah presiden dari International Mission Board (IMB). Sebelumnya dia adalah gembala sidang The Church at Brook Hills di Birmingham, Alabama. Sebagai penulis best-seller versi New York Times, Radical dan Follow Me, dia banyak bepergian ke seluruh dunia untuk membuat murid, mengajar Alkitab, dan memberi pelatihan pada banyak pemimpin gereja.


BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...