Sabtu, 03 Februari 2018

Demi Persahabatan, Dia Rela Menyerahkan ...

Hasil gambar untuk Kay Poe and Esther Kim
Kay Poe dan Esther Kim tumbuh sebagai sahabat baik dan sekaligus lawan bertanding. Olahraga mereka adalah tae kwon do yang dipertandingkan pertama kali dalam Olimpiade Sydney 2000. Saat mereka beranjak dewasa, mereka ada dalam kelas yang berbeda. Saat uji coba pra-Olimpiade mereka difavoritkan untuk memenangi kelas masing-masing.
Hanya, ada satu masalah. Amerika hanya akan mengirimkan dua perwakilan dari empat kelas yang dipertandingkan di Olimpiade, sehingga hanya satu di antara mereka yang akan pergi ke Sydney.
Di babak semifinal, Kay cedera namun, cukup baginya untuk memenangkan pertandingan di kelasnya sehingga dia maju ke babak final. Namun, saat dia berjalan tertatih-tatih, dia merasa bahwa impiannya ke Olimpiade sudah berakhir. Apalagi, dia masih harus menghadapi pertandingan final—kali ini melawan Esther Kim sahabatnya. Esther menyaksikan pelatih memapah Kay ke ruang ganti. Hasil pertandingan final pun sudah nyata. Esther hanya tinggal muncul di arena dan melangkah ke Olimpiade. Tetapi, Esther membuat keputusan untuk mundur dari pertandingan final dan menyerahkan kemenangan kepada sahabatnya yang cedera. Dia merelakan impian Olimpiadenya sehingga Kay dapat mewujudkannya. Saat Esther memberitahu Kay akan keputusannya, Kay memprotesnya. “Jangan kamu menolaknya,” kata Esther. Mereka saling berpelukan dan menangis. “Tolong jangan berpikir bahwa aku menyingkirkan impianku,” lanjut Esther, “tidak sama sekali. Aku menaruh impian dan harapanku kepadamu.”
Esther menandatangani papan nilainya dan mundur dari pertandingan. Mereka saling memberi salam. Pelatih Kay menolongnya berjalan ke sisi sudutnya sementara Esther ke sudut yang lain. Mereka kemudian saling berhadapan di antara wasit. Kedua gadis itu kembali memberi salam. Wasit pun memberi tanda Kay sebagai pemenangnya. Mereka kembali saling memberi salam diiringi tepukan meriah para penonton.

Saat diwawancarai, Esther mengatakan, “Ada lebih dari satu cara untuk menjadi pemenang.” Todd Goodwin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...