Selasa, 16 Januari 2018

PENGUASAAN DIRI (2Tim. 4:5)

Penguasaan diri sangat sulit kita lakukan. Kita cen­de­rung mengikuti keinginan kita sen­diri daripada kehendak Allah. Penguasaan diri adalah salah satu buah Roh (Gal. 5:22-23). Kita mengendalikan diri bukan dengan kekuatan kita sendiri, melainkan kita menye­rahkan diri kita dalam pim­pinan Roh Kudus (Ef. 5:18; Gal. 5:18).
Beberapa bidang yang per­lu pengendalian di anta­ranya adalah:
Pertama, kuasailah kehen­dakmu (Ibr. 10:7). Banyak orang mengutamakan kehendaknya sendiri. Mereka gagal menye­rah­kan diri mereka sepenuhnya kepada Allah. Tuhan Yesus meng­a­jarkan pengendalian kehendak (Mat. 26:42). Kita hanya dapat menjadi berkat jika kita berserah sepenuhnya kepada kehendak Allah.
Kedua, kuasailah jalanmu (Ams. 16:7). Banyak orang meng­ikuti jalan dosa dan Iblis. Me­reka berdosa terhadap Tuhan. Jalan Tuhan meng­hasil­kan kasih, su­kacita, dan damai sejahtera. Kita dapat menjadi saksi yang efektif jika kita mengikuti jalanNya (Ams.­5:21).     
Ketiga, kuasailah kata-ka­tamu (Yak. 3:2). Banyak orang ceroboh dalam berkata-kata. Bukannya membangun, mereka justru melemahkan, menekan, dan menghancurkan dengan menggunakan kata-kata yang tajam, sinis, pedas, dan tidak enak didengar. Kita harus me­ngu­asai kata-kata kita. Kata-kata yang baik akan memuliakan Allah dan menjadi berkat, mem­bangun ke­percayaan diri, dan menyem­buhkan orang lain (Yak. 3:5-13).
Keempat, kuasai peker­jaan­mu (1Kor. 3:9). Banyak orang Kris­ten yang terlalu sibuk meng­urus kepantingannya sen­diri. Mereka tidak memahami pen­tingnya penyelamatan jiwa-jiwa sesat yang sedang berjalan me­nu­ju kebina­saan. Kita harus bekerja selagi masih ada kesempatan. Kita harus mendahulukan hal yang terutama dalam hidup kita, yaitu mem­bagikan Injil Kristus kepada orang-orang di sekitar kita (Mat. 9:37)
Kelima, kuasailah cara hidupmu (Kol. 2:6). Cara hidup kita sehari-hari akan mempenga­ruhi orang lain, baik maupun yang buruk, meng­hi­dupkan orang atau membunuh orang, bersaksi yang menye­lamatkan mereka, atau ikut da­lam kebina­saan mereka (1Yoh. 2:6). Tuhan Yesus Kristus segera datang dan Dia berkenan pada orang yang hidup menurut tela­danNya (Yoh. 14:2-3). 
Jadi, apakah Anda sudah dapat mengusai diri Anda dalam segala hal? Kita harus berlatih mempraktekkannya (1Kor. 9:27). Pengusaan diri itu akan me­nun­jukkan apa sesung­guhnya yang ada di dalam hati kita.****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...