Sabtu, 27 Januari 2018

Bertahan dalam Penderitaan (Yoh.16:33b ;Yak.1:3-4)



Hasil gambar untuk penderitaan

I.   Alasan Penderitaan
1.   Karena  menguji kita (1Ptr. 4:12-14)
a.      Allah menggunakan siksaan untuk menguji kita
b.      Allah menggunakan masalah untuk menguji kita (Ayb.14:1; Mzm.50:15)
c.      Allah menggunakan kesengsaraan untuk menguji kita (Rm. 5:3)
2.   Karena pencobaan (dosa) kita
a.      Kepastian hajaran
(1)  Karena kasih Allah (Ibr. 12:6)
(2)  Karena hukum tabur tuai (Gal. 6:7-8)
(3)  Karena hubungan yang hidup dengan Allah (Ibr. 12:7)
(4)  Kita harus menyadari bahwa dosa dan penderitaan berjalan beriringan 
b.   Beratnya hajaran
(1)  Orang percaya yang berbuat dosa dapat di kutuk (Ul. 28:15-20)
(2)  Orang percaya yang berbuat dosa dapat kehilangan akal (Ul.28:28-47)
(3)  Orang percaya belum terbebas dari perbuatan dosa. Tetapi hajaran itu tidak melampaui kekuatan anak-anak-Nya (1Kor. 10:13)
II. Tujuan Penderitaan
1.   Untuk membuktikan bahwa kita memang teruji (Ul. 8:2; Yes. 48:10)
a.   Untuk mengetahui motif-motif kita (Ayb. 1:9-11)
b.   Atas persetujuan Allah (Ayb. 1:12-2:7) Contoh Ayub 1:20-22—kualitas Ayub
2.   Untuk mengetahui kerohanian kita (Yoh. 15:2)—(ranting anggur yang berbuah)
a.   Untuk membuat kita lebih rohani (2Kor.12:10)
b.   Akar yang tidak tertanam (Mat. 13:5-6, 21).
3.   Untuk menyatakan kekekalan kita (Mat. 7:24-27)
4.   Untuk menyadarkan kita sehingga kita menjadi setia.
a.   Penderitaan mengikat kita (Kej. 3:17-19)
b.   Penderitaan mengontrol kita (2Kor.12:7)
c.   Penderitaan bertujuan (Dan.1:8)
5.   Untuk membentuk kita menjadi sempurna (1Ptr. 5:10; Mzm. 138:8; Mat. 5:48)
           Ilustrasi: proses penyempurnaan
a.      Pencobaan dirancang untuk membangun kekudusan diri kita (1Ptr. 1:15-16; Yak.1:3-4; Ibr. 4:15).
b.      Kemarahan dirancang untuk membangun kasih dalam diri kita (Mat. 5:44-48) 
c.      Kesengsaraan dirancang untuk mengembangkan kesabaran/ketekunan dalam diri kita (Rm. 5:3; Yak.1:3)
      Gambaran kesempurnaan:
(1)   Memiliki ketegaran (2Tim. 2:10)
(2)   Memiliki kepercayaan (Mzm.112:7;125:1)
(3)   Mengucapkan syukur (Ayb.1:21)
(4)   Bersifat pengampun (Luk. 23:34)
(5)   Akhirnya menjadi pemenang (Flp. 4:13; 1Yoh. 5:4)
6.   Untuk menjamin bahwa kita mendapat upah 
a.      Ketaatan dalam penderitaan memberi kita upah (Ayb. 42:12-23; 42:10; Ul. 8:16)
b.      Allah juga memberkati Yusuf secara materi karena penderitaanya (Kej. 41:41)
c.      Ketekunan dalam penderitaan memberikan upah di surga (Rm. 8:18; 2Kor. 11: 24-30
d.     Penderitaan kita terbatas, sedangkan kekekalan tidak terbatas (2Kor. 4:17)
7.   Untuk memacu kita supaya hidup kita berubah 
a.      Membuat kita setia dalam ketaatan (Mzm. 119:67)
b.      Membuat kita setia dalam pelayanan (Yoh. 15:2; Kis.8:3-4)
c.      Semakin banyak memberi. Mis. Orang-orang percaya di Makedonia (2Kor. 8:1-4)
d.     Mendorong kita untuk berbuat yang lebih baik
8.   Untuk menghibur kita supaya kita dapat menghibur orang lain (2Kor. 1:3-4; Rm. 12:5)
9.      Untuk menyelamatkan kita sehingga kita  bebas dari api neraka (Kis. 16:26-31—kepala penjara Filipi
10.  Mendekatkan diri kita pada Tuhan (2Tim. 1:12)
Kesimpulan
1.      Ingat bahwa melalui penderitaan yang diizinkan Tuhan terjadi kita diproses untuk menjadi serupa dengan gambaran Tuhan Yesus Kristus (Rm. 8:29). Proses itu terus bertumbuh dan berkembang hingga sempurna/berhasil/dewasa—iman, tambahkan kebajikan, tambahkan pengetahuan, tambahkan penguasaan diri, tambahkan ketekunan, tambahkan kesalehan, tambahkan kasih kepada Tuhan dan sesame (band. 1Ptr. 1:4-8). Pandanglah pada hasil dari semuanya itu (Rm. 8:17-18)
2.      Kita dididik Tuhan dan itu merupakan anugerah Tuhan bagi kita (1Kor. 11:32)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...