Rabu, 10 Januari 2018

Lidah Manusia (Kel. 20:16)



Saudara, lidah manusia diibaratkan sebagai api yang bisa membakar apa saja (Yak. 3:5-6), yang buas, tidak terkuasai, dan penuh dengan racun yang mematikan (Yak. 3:8). Namun, bukan berarti bahwa lidah tidak dapat dikendalikan bahkan diubah. Kita dapat melakukannya sesuai dengan yang diajarkan Alkitab bagi kita.
Pertama, harus ada perubahan hati. Lidah sangat dipengaruhi oleh hati (Mat. 15:8; band. Mat. 12:34-36). Perubahan hati itu akan terjadi bila seseorang mengalami kelahiran baru (Yoh. 3:3, 7) saat seseorang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi. Perhatikan bagaimana proses itu terjadi dalam ayat-ayat ini (Yoh. 8:44; Yer. 17:9; Mat. 15:19; Rm. 10:9-10; Kol. 2:12-13). Dan hasilnya adalah ciptaan baru (2Kor. 5:17) yang hatinya mengasihi Allah (Mat. 22:37).    
Kedua, hati yang sudah diperbarui harus dilatih dan dijaga (Mat. 12:34). Dengan kekuatan Roh Kudus, marah, geram, kejahatan, kata-kata kotor, dan dusta harus dibuang dari diri orang percaya (Kol. 3:8-10, band. Yak. 3:14-18). Kerja Roh Kudus dalam diri orang percaya memampukan kita untuk mengucapkan kata-kata bijak yang membangun yang senantiasa dipimpin oleh Roh Kudus (Gal. 5:22-23).
Ketiga, kita harus mengekang lidah kita (Yak. 3:2-3). Bagaimana kita mengekangnya? (1) Tahanlah setiap perkataan yang akan kita ucapkan (Yak. 1:19). (2) Ujilah hati kita senantiasa dan awasi setiap apa yang kita katakan (Mzm. 26:2; 141:3). (3) Perubahan hati akan mempengaruhi perkataan kita (Ams. 16:23)
Keempat, bangunlah kepercayaan dengan perkataan kita (Zak. 8:16-17). Kejujuran dalam setiap perkataan harus kita kembangkan. Perkataan dusta tidak akan membangun (Yer. 7:8). “Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman” (Yak. 5:12).
Saudara, kita bisa saling membangun dengan kata-kata kita. Karena itu mulut kita hendaknya selalu mengeluarkan kata-kata kebenaran (Ams. 8:7-8). Dan kita dapat melakukannya apabila kita selalu memasukkan hal-hal yang baik—ayat-ayat Alkitab, khotbah, renungan, lagu-lagu rohani, dll—dalam perbendaharaan hati kita. ”Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu” (Kol. 3:16). Tuhan memberkati. (D.B.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...