Sabtu, 28 Mei 2016

Kebenaran Itu Ada

 
(Yoh. 17:9-19)
“Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh. 17:17)

Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Hal itu mungkin benar buat Anda, tetapi tidak buat saya”? Pendapat bahwa kebenaran itu relatif bagi tiap individu dan konteks budaya ini bukanlah suatu hal yang baru. Di kalangan masyarakat Yunani kuno ada sekelompok orang yang disebut Kaum Stoa mengajarkan hal ini. Kelompok ini dikenal sebagai kelompok orang yang berhasil mengembangkan penalaran secara sistematis. Namun yang menarik adalah betapa pun hebatnya filsafat tentang kebenaran relatif ini, tidak seorang pun yang bisa hidup dengan kerelatifan itu.

Coba pikirkan: jika seseorang sengaja berjalan di depan bus yang sedang berjalan, pastilah ada kemungkinan itu akan menjadi akhir hidupnya, entah seseorang itu memercayai ilmu fisika atau tidak. Hukum gravitasi, termodinamika, dan matematika itu benar saat masa Yunani maupun sekarang. Suatu kebenaran atau kesalahan itu tidak tergantung dari orang yang memercayainya. Kebenaran atau kesalahan itu ada, terlepas dari kepercayaan orang.

Kebenaran yang kita yakini adalah bahwa dunia ini diciptakan dan dikendalikan oleh Sang Perancang Agung, Yesus. Apa yang tidak terungkap hari ini dari bumi sebenarnya sudah ada sejak semula, ketika Allah menciptakan dunia ini. Kita percaya akan kebenaran bahwa manusia telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Kita meyakini bahwa manusia membutuhkan Juruselamat, dan Yesus Kristus adalah satu-satunya Juruselamat. Kebenaran itu semuanya diungkapkan dalam Alkitab, inspirasi Allah. Itulah kebenaran sejati yang sama sekali tidak bergantung pada pengakuan orang atau tidak. Entah diakui atau tidak, itulah kebenaran dan kita bisa hidup dalam kebenaran itu.

Kebenaran firman Tuhan adalah pelita bagi jalan kita dan terang bagi jalan kita (Mzm. 119:105). Tanpa Firman Tuhan sebagai pandu, kita hanya akan menyia-nyiakan waktu dan kesempatan hidup kita di dunia fana ini. Firman Tuhan inilah yang akan tinggal tetap ketika segala yang fana ini kelak berlalu.

Renungan

  • Bagaimana pandangan Anda tentang kebenaran? Seberapa dalam Anda ingin mempelajari kebenaran?
  • Bagaimana pandangan tentang kebenaran sejati itu mengubah banyak sisi hidup kita?
Hiduplah selalu dalam kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...