Rabu, 18 Mei 2016

Harapan yang Tertunda


Amsal 13:12
Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan” (Ams. 13:12)

Ada sebuah ungkapan yang juga diyakini banyak orang: “Jangan terlalu percaya. Jangan terlalu mencintai. Jangan terlalu berharap. Karena yang terlalu itu dapat menyakiti Anda dengan teramat sangat.” Ungkapan di atas sama dengan sebagian kata-kata dari Amsal di atas, “Harapan yang tertunda menyedihkan hati.” Namun, mengutip sebagian ayat itu membuat hilangnya makna dan karunia harapan yang sesungguhnya. Padahal, dari ayat tersebut sebenarnya kita bisa melihat bahwa harapan bisa memberikan dua hasil—penundaan harapan bisa mengakibatkan kepahitan dan kekecewaan, atau perjalanan harapan kita bisa menghasilkan pohon kehidupan tatkala harapan itu berproses dan tergenapi! Tiap harapan dan impian akan memberikan hasil, tetapi kita harus terlebih dahulu berjalan dalam langkah penundaan.

Jadi, saat kita berpikir tentang harapan, janganlah kita memikirkan penundaan dan sakit hati yang menjadi akibat kepahitan. Namun, ingatlah bahwa ayat Kitab Suci yang lain menjanjikan bahwa harapan kita itu pasti dan tidak akan mengecewakan (bnd. Yes. 49:23). Kita perlu menimbang cara kita berpikir. Winston Churchil pernah berkata, “Orang pesimis melihat kesulitan dalan tiap kesempatan. Orang optimis melihat kesempatan dalam tiap kesulitan.” Kita perlu melihat tiap kesempatan dengan penuh harap, dan kita perlu hidup dalam harapan bahwa Allah akan menolong dan memberikan yang terbaik.

Saat kita mulai sinis dengan kehidupan, kita perlu minta kepada Allah guna memberi kita kemampuan baru untuk kembali percaya dan berharap. Kita semua pasti menghadapi pengkhianatan, hancurnya persahabatan, atau sirnanya impian akan pekerjaan yang sempurna. Pada saat-saat seperti itu, kita perlu membangkitkan harapan kita kembali. Kita perlu belajar untuk lebih mengenal bahwa Dia benar-benar Tuhan sehingga kita bisa yakin bahwa orang yang berharap kepada-Nya tidak akan pernah dikecewakan. Pengenalan kita akan Tuhan justru harus semakin bertumbuh sehingga kita tahu bahwa Dia baik dan harapan kepada-Nya takkan mengecewakan kita.

Renungan
  1. Harapan apakah yang pernah mengecewakan Anda pada masa lalu?
  2. Bagaimana harapan yang mengewakan itu dalam pandangan Anda pada masa kini?
Saat apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, cobalah tetap tenang dan yakin bahwa Tuhan memiliki rencana yang terbaik. Tetaplah berjalan dalam rencana-Nya yang sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...