Jumat, 27 Mei 2016

Motif yang Benar

(Luk. 18:1-14)
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini” 
(Luk. 18:13).

Banyak orang datang kepada Tuhan, mungkin dalam persekutuan pribadi maupun dalam ibadah di gereja dengan berbagai motif. Ada banyak alasan mereka datang kepada-Nya. Ada yang mengharapkan kesembuhan dari sakit penyakit. Tidak sedikit yang datang agar Tuhan memberikan kecukupan materi guna memenuhi kebutuhan mereka. Mengharapkan berkat menjadi alasan yang lazim kita dengar. Mereka menangis dan meratap di hadapan Tuhan, menantikan kuasa-Nya bekerja dalam hidup mereka. Karena motif itu, saat pengkhotbah menyampaikan firman Tuhan yang didengar sesuai dengan keinginan mereka, mereka pun bersorak “Amin” dengan segera.

Namun, jika kita mau jujur di hadapan Tuhan, berapa banyak di antara kita yang datang kepada Tuhan karena ingin memperbaiki diri dan karakternya? Berapa banyak yang datang dengan harapan kita akan mendengar teguran dari Firman Tuhan tentang dosa yang harus kita bereskan di hadapan Tuhan? Berapa banyak di antara kita ingin mendengar bagaimana kita telah berlaku buruk terhadap pasangan dan anggota keluarga sehingga perlu bertobat?

Itulah yang dimohon oleh pemungut cukai dalam perumpamaan Tuhan Yesus di atas. Ia memohon belas kasihan Tuhan. Ia meminta pengampunan atas dosa-dosanya karena telah menyakiti banyak orang. Ia datang dengan harapan dapat menyelesaikan masalah rohani di dalam hatinya. Ia tidak berharap Tuhan menyelesaikan masalah kebutuhannya, kesehatannya, dan lain-lain. Ia tahu masalahnya yang sesungguhnya.

Kita pun perlu bersikap seperti pemungut cukai ini saat datang kepada Tuhan. Menangislah di hadapan Tuhan bukan karena ingin agar Dia memberkati Anda dengan berkelimpahan. Menangislah, bahkan merataplah, jika ada karakter Anda yang sulit Anda ubah. Berharaplah pulang dengan damai karena pengampunan dari Allah bukan karena ketenangan semu karena janji palsu.

Renungan
  • Apakah motif Anda saat datang kepada Tuhan?
  • Dengan jujur di hadapan Tuhan, adakah hal yang perlu Anda bereskan dengan Tuhan?
Mudah bagi Tuhan untuk memberkati kita, tetapi Dia lebih peduli pada karakter kita. Fokuskanlah perhatian Anda pada hal itu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...