Jumat, 20 Mei 2016

Disulam Perlahan



Kej. 12:1-9
Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb” (Kej. 12:9).

Bordir atau sulaman adalah suatu bentuk hiasan yang dibuat di atas kain dengan jalinan benang hias di atasnya. Benang hias itu bisa wol, linen, sutra, dan juga katun atau rayon. Seni menyulam telah ada sejak abad ke-5 sebelum Masehi pada zaman dinasti Qin di Tiongkok. Orang dengan tekun mengerjakan karya seni yang sangat indah ini. Saat ini, menyulam bisa dilakukan pula dengan mesin border yang canggih. Namun, baik pada masa lalu maupun masa kini, ada kesamaan dari teknik menyulam ini, yaitu pola gambar atau tulisan disulam sedikit demi sedikit.

Hal yang sama terjadi juga dengan kehidupan. Bagaikan menyulam, kehidupan ini dijalin sedikit demi sedikit seperti sedang menyulam. Meskipun demikian, kita sering lupa akan makna ini. Kita cenderung ingin segala sesuatu berlangsung dengan cepat dan dilakukan dengan sesegera mungkin. Bahkan, saat kita ingin mencari kehendak Allah, kita sering tidak sabar untuk segera mendapatkannya.

Abraham merupakan contoh lain karya sulaman iman dan kesabaran. Abram yang tidak lama kemudian namanya diubah menjadi Abraham, sudah berumur 75 tahun saat Allah memanggilnya untuk meninggalkan Haran. Tentunya ini bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan iman dan ketekunan, Abraham berjalan menuju Negeb. Alkitab tidak mengatakan bahwa Abraham melakukannya dalam sehari. Firman Tuhan justri mengatakan bahwa ”makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.” Ia berjalan maju perlahan-lahan dalam sulaman rencana Allah. Rencana dan kehendak-Nya tidak seketika diungkapkan kepada Abraham. Namun, dengan keyakinan, ia melangkah bersama-Nya.

Dalam kehidupan, kita bisa meneladani Abraham dan mengingat bahwa pola kehidupan ini disulam sedikit demi sedikit. Pola kehidupan kita pun akan terbentuk sedikit demi sedikit sementara kita berjalan dalam tahap demi tahap melewati waktu dan kesempatan, sambil menjawab panggilan Allah hari demi hari.

Renungan
Bagaimanakah sikap kita dalam mencari kehendak Allah dalam hidup kita?
Apakah yang mungkin akan terjadi jika kita tergesa-gesa dalam menjalani sulaman hidup kita?

Tetaplah melangkah setapak demi setapak dalam rencana Allah. Berada dalam tuntunan-Nya itu lebih baik meskipun lambat daripada berada di luar kehendak-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...