Selasa, 17 Mei 2016

ANAK ALLAH SAMA DENGAN ALLAH?


Ada kalangan yang menyangkal bahwa Yesus Kristus yang adalah Anak Allah sama dengan Allah atau Tuhan. Mereka beranggapan bahwa tidak ada ayat Alkitab yang menyatakan bahwa Yesus Kristus mengatakan hal itu secara langsung, sehingga mereka mengatakan bahwa Allah orang Kristen beranak. Bagaimana pun, meyakinkan para penyangkal itu bukanlah tujuan kita. Ibaratnya orang buta akan sulit diyakinkan bahwa buah apel yang kita pegang ini warnanya merah. Itulah keyakinan kita karena Alkitab menyatakannya. Bagaimana kita memberikan jawaban dari Alkitab sendiri?

Pertama, Yesus Kristus memang tidak pernah secara langsung menyatakan diri-Nya sebagai Allah, namun kesaksian Alkitab membuktikannya. Yesaya menyebut-Nya Allah yang perkasa (Yes. 9:5); Yohanes menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Firman dan Firman itu adalah Allah (Yoh. 1:1,3;14); Thomas mengakui-Nya (Yoh. 20:28); Mesias (Kristus) adalah Allah (Rm. 9:5); Allah sendiri mengatakan kesaksian tentang Anak-Nya (Ibr. 1:8); Allah adalah Juruselamat kita (2Ptr. 1:1); Tuhan Yesus adalah Alfa dan Omega, Yang Mahakuasa (Why. 1:8); Yesus Kristus dan Bapa adalah satu (Yoh. 10:30; 17:22).

Kedua, Anak Allah adalah istilah yang pada masa itu mengandung arti yang sama dengan Allah, bukan anaknya Allah sebagaimana yang dipikirkan orang sekarang. Matius 14:33 mengatakan, “Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.” Kita perlu tahu bahwa orang Yahudi hanya menyembah kepada Allah (monoteisme). Dan dalam ayat di atas mereka menyembah Tuhan Yesus dan mengatakan bahwa Dia adalah Anak Allah. Mereka memang menganggap bahwa Yesus Kristus benar-benar Anak Allah yang sama dengan Allah dan menyembah-Nya. Kalau Dia bukan Allah atau lebih rendah daripada Allah, bagaimana mungkin orang-orang itu menyembah-Nya. Perhatikan juga dalam Yoh. 10:30-33 dan Yoh. 5:17-18. Ketika Yesus Kristus mengatakan sebagai Anak Allah, orang-orang Yahudi yang menentangNya menganggap Dia menghujat Allah, karena telah menyamakan diri dengan Allah (band. dengan Yoh. 19:7; Mrk. 14:61-64).

Ketiga, Yesus Kristus juga me nyatakan bahwa Ia sudah ada sebelum Abraham (Yoh. 8:58) dan Ia sama dengan Allah (Yoh. 5:17-18). Yesus Kristus juga menyatakan bahwa Ia berkuasa mengampuni dosa (Mrk. 2:5-7) yang menurut Kitab Suci merupakan sesuatu yang hanya dapat dilakukan oleh Allah (Yes. 43:25). Yesus Kristus, Anak Allah adalah sungguh-sungguh Allah karena kebangkitanNya dari antara orang mati. Mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda yang dilakukan Yesus Kristus banyak disangkal orang sebagai bukti bahwa Dia adalah Tuhan, dengan dalih nabi-nabi yang lain juga melakukannya. Namun, siapakah yang dapat menyangkal mukjizat kebangkitan-Nya? Apakah ada nabi yang bangkit kembali dari kematian dan naik ke surga? Apa­kah ada pendiri agama-agama dunia yang bangkit dari antara orang mati setelah mereka mati? Tidak ada bukan. Ketika ditanya tentang tanda keilahian-Nya, Yesus Kristus memberikan tanda nabi Yunus (Mat. 12:40) juga dalam Yoh. 2:19, 21 yang merupakan gambaran akan kebangkitanNya. Dan ke­bangkitan-Nya itu lah yang membedakan Yesus Kristus dari yang lain.

Yesus Kristus inilah yang kita yakini sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita yang percaya kepada Yesus Kristus harus terus hidup meneladani-Nya hingga menjadi serupa dengan-Nya, memiliki pikiran dan perasaan-Nya. Itulah maksud dan tujuan keselamatan yang disediakan bagi kita melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Penyangkalan orang tidak akan mengubah fakta kebenaran apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...