Dalam memberitakan Injil, kita
sering berjumpa dengan orang-orang yang mengaku percaya mengaku diri Kristen
tetapi mereka tidak mau datang ke gereja, hidup bagi Tuhan, bahkan masih hidup
dalam dosa. Apakah mereka benar-benar selamat dan memiliki kepastian masuk
surga? Kita dapat menjawab pertanyaan ini sebagai berikut:
Alkitab mengajarkan bahwa iman tanpa
perbuatan adalah mati (Yak. 2:17). 2 Korintus 5:17 mengatakan, “Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu,
sesungguhnya yang baru sudah datang.” Secara sederhana, ini berarti bahwa
saat orang yang benar-benar selamat, pasti masuk surga, dan benar-benar
bertobat dari dosanya, terdapat perubahan dalam hidup mereka. Banyak orang
yang “mengaku percaya” berpikir bahwa keselamatan itu hanya merupakan tiket ke
surga yang mereka simpan dalam kantong untuk digunakan saat mereka mati kelak.
Banyak di antara mereka yang menjalani hidup keseharian mereka tanpa pernah berpikir
tentang Tuhan. Orang-orang ini adalah orang yang meremehkan dosa bahkan marah
saat dosa mereka terungkap. Inilah pula orang yang dikatakan Yesus, “Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!” (Mat. 7:21-23).
Bahkan, orang yang mengaku percaya
ini tahu bahwa mereka selamat karena saat kecil mereka dibawa ke depan altar,
membuat pengakuan iman, dan dibaptis. Namun, sejak saat itu orang itu tidak
pernah sama sekali menunjukkan kasihnya kepada Tuhan, tidak pernah pergi ke
gereja, dan hidup secara duniawi. Salah apabila kita beranggapan orang itu
selamat. Tidak ada buah yang menunjukkan bahwa orang itu selamat karena hidup
mereka tetap sama dengan sebelumnya dan tidak ada perubahan. Sangatlah tidak
mungkin Allah menyelamatkan dan menaruh RohNya, dan mereka tetap sama (Ef.
1:13-14).
Tambahan lagi, jelas-jelas bahwa
hidup mereka masih dalam dosa, tetapi mereka tidak mengalami hajaran
Allah—mereka jelas bukan anak-anak Allah, berarti belum selamat. Alkitab mengatakan,
“Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa
apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang
dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibr.
12:5-6). Maksudnya: Jika seseorang benar-benar selamat, mereka lahir baru dan
hidup mereka akan diubahkan ke arah hidup bagi Tuhan. Jika seseorang
diselamatkan, namun tetap hidup dalam dosa dan tidak menerima hajaran Allah,
mereka bukanlah anak-anak Allah—belum selamat.
Hanya mengaku percaya Kristus
tidaklah menyelamatkan. Percaya itu merupakan iman yang mengubahkan hati dan
kehidupan seseorang dan iman ini akan mendorong orang tersebut untuk bertindak
sesuai dengan imannya. Jika Anda tidak hidup berdasarkan apa yang Anda
imani, Anda sama saja tidak beriman.
Orang Kristen dapat berbuat dosa
sebagaimana 1Yoh. 1:8-10 katakan, tetapi saat mereka melakukannya, Roh Kudus
akan menyadarkan mereka akan dosa dan mereka harus bertobat. Jika tidak, mereka
akan menderita karena hajaran Tuhan. 1Yoh. 5:16-17 mengajarkan bahwa ada dosa
yang menyebabkan maut. Ini menunjukkan bahwa jika seorang percaya terus hidup
dalam pemberontakannya akan dosa dan menolak untuk bertobat, akan tiba waktunya
Tuhan akan mengambil hidup mereka. Tetapi bagi orang yang tidak melakukan
kehendak Tuhan, dikatakan, “Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan,
padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?” Jelas bahwa orang yang
mengaku percaya tetapi tidak berbuat adalah bukan orang yang selamat karena
“Tuhan Yesus sama sekali bukan Tuhan mereka.” Ayat-ayat ini adalah ayat-ayat
Firman Allah yang sungguh-sungguh menyelamatkan (Ef. 2:8-10; Rm. 10:9-10,
13)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar