I. Alasan Penderitaan
1. Karena menguji kita (1Ptr. 4:12-14)
a. Allah menggunakan siksaan
untuk menguji kita
b. Allah menggunakan masalah
untuk menguji kita (Ayb.14:1; Mzm.50:15)
c. Allah menggunakan kesengsaraan
untuk menguji kita (Rm. 5:3)
2. Karena
pencobaan (dosa) kita
a. Kepastian hajaran
(1) Karena kasih
Allah (Ibr. 12:6)
(2) Karena hukum
tabur tuai (Gal. 6:7-8)
(3) Karena hubungan
yang hidup dengan Allah (Ibr. 12:7)
(4) Kita harus
menyadari bahwa dosa dan penderitaan berjalan beriringan
b. Beratnya
hajaran
(1) Orang percaya
yang berbuat dosa dapat di kutuk (Ul. 28:15-20)
(2) Orang percaya
yang berbuat dosa dapat kehilangan akal (Ul.28:28-47)
(3) Orang percaya belum terbebas dari perbuatan dosa. Tetapi hajaran
itu tidak melampaui kekuatan anak-anak-Nya (1Kor. 10:13)
II. Tujuan Penderitaan
1. Untuk
membuktikan bahwa kita memang teruji (Ul. 8:2; Yes. 48:10)
a. Untuk
mengetahui motif-motif kita (Ayb. 1:9-11)
b. Atas
persetujuan Allah (Ayb. 1:12-2:7) Contoh Ayub 1:20-22—kualitas Ayub
2. Untuk
mengetahui kerohanian kita (Yoh. 15:2)—(ranting anggur yang berbuah)
a. Untuk membuat
kita lebih rohani (2Kor.12:10)
b. Akar yang tidak
tertanam (Mat. 13:5-6, 21).
3. Untuk
menyatakan kekekalan kita (Mat. 7:24-27)
4. Untuk
menyadarkan kita sehingga kita menjadi setia.
a. Penderitaan
mengikat kita (Kej. 3:17-19)
b. Penderitaan
mengontrol kita (2Kor.12:7)
c. Penderitaan
bertujuan (Dan.1:8)
5. Untuk membentuk
kita menjadi sempurna (1Ptr. 5:10; Mzm. 138:8; Mat. 5:48)
Ilustrasi:
proses penyempurnaan
a. Pencobaan dirancang untuk
membangun kekudusan diri kita (1Ptr. 1:15-16; Yak.1:3-4; Ibr. 4:15).
b. Kemarahan dirancang untuk membangun
kasih dalam diri kita (Mat. 5:44-48)
c. Kesengsaraan dirancang
untuk mengembangkan kesabaran/ketekunan dalam diri kita (Rm. 5:3; Yak.1:3)
Gambaran kesempurnaan:
(1) Memiliki
ketegaran (2Tim. 2:10)
(2) Memiliki
kepercayaan (Mzm.112:7;125:1)
(3) Mengucapkan
syukur (Ayb.1:21)
(4) Bersifat
pengampun (Luk. 23:34)
(5) Akhirnya
menjadi pemenang (Flp. 4:13; 1Yoh. 5:4)
6. Untuk menjamin
bahwa kita mendapat upah
a. Ketaatan dalam penderitaan
memberi kita upah (Ayb. 42:12-23; 42:10; Ul. 8:16)
b. Allah juga memberkati Yusuf
secara materi karena penderitaanya (Kej. 41:41)
c. Ketekunan dalam penderitaan
memberikan upah di surga (Rm. 8:18; 2Kor. 11: 24-30
d. Penderitaan kita terbatas, sedangkan
kekekalan tidak terbatas (2Kor. 4:17)
7. Untuk memacu
kita supaya hidup kita berubah
a. Membuat kita setia dalam
ketaatan (Mzm. 119:67)
b. Membuat kita setia dalam pelayanan
(Yoh. 15:2; Kis.8:3-4)
c. Semakin banyak memberi. Mis.
Orang-orang percaya di Makedonia (2Kor. 8:1-4)
d. Mendorong kita untuk
berbuat yang lebih baik
8. Untuk menghibur
kita supaya kita dapat menghibur orang lain (2Kor. 1:3-4; Rm. 12:5)
9. Untuk menyelamatkan kita
sehingga kita bebas dari api neraka (Kis.
16:26-31—kepala penjara Filipi
10. Mendekatkan diri kita pada
Tuhan (2Tim. 1:12)
Kesimpulan
1. Ingat bahwa melalui
penderitaan yang diizinkan Tuhan terjadi kita diproses untuk menjadi serupa
dengan gambaran Tuhan Yesus Kristus (Rm. 8:29). Proses itu terus bertumbuh dan
berkembang hingga sempurna/berhasil/dewasa—iman, tambahkan kebajikan, tambahkan
pengetahuan, tambahkan penguasaan diri, tambahkan ketekunan, tambahkan
kesalehan, tambahkan kasih kepada Tuhan dan sesame (band. 1Ptr. 1:4-8).
Pandanglah pada hasil dari semuanya itu (Rm. 8:17-18)
2. Kita dididik Tuhan dan itu
merupakan anugerah Tuhan bagi kita (1Kor. 11:32)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar