Penguasaan diri sangat sulit kita lakukan. Kita cenderung mengikuti
keinginan kita sendiri daripada kehendak Allah. Penguasaan diri adalah salah
satu buah Roh (Gal. 5:22-23). Kita mengendalikan diri bukan dengan kekuatan
kita sendiri, melainkan kita menyerahkan diri kita dalam pimpinan Roh Kudus
(Ef. 5:18; Gal. 5:18).
Beberapa bidang yang perlu pengendalian
di antaranya adalah:
Pertama, kuasailah kehendakmu
(Ibr. 10:7). Banyak orang mengutamakan kehendaknya
sendiri. Mereka gagal menyerahkan diri mereka sepenuhnya kepada Allah. Tuhan
Yesus mengajarkan pengendalian kehendak (Mat. 26:42). Kita hanya dapat
menjadi berkat jika kita berserah sepenuhnya kepada kehendak Allah.
Kedua,
kuasailah jalanmu (Ams. 16:7). Banyak orang
mengikuti jalan dosa dan Iblis. Mereka berdosa terhadap Tuhan. Jalan Tuhan
menghasilkan kasih, sukacita, dan damai sejahtera. Kita dapat menjadi saksi
yang efektif jika kita mengikuti jalanNya (Ams.5:21).
Ketiga, kuasailah kata-katamu
(Yak. 3:2). Banyak orang ceroboh dalam
berkata-kata. Bukannya membangun, mereka justru melemahkan, menekan, dan
menghancurkan dengan menggunakan kata-kata yang tajam, sinis, pedas, dan tidak
enak didengar. Kita harus menguasai kata-kata kita. Kata-kata yang baik akan
memuliakan Allah dan menjadi berkat, membangun kepercayaan diri, dan menyembuhkan
orang lain (Yak. 3:5-13).
Keempat, kuasai pekerjaanmu
(1Kor. 3:9). Banyak orang Kristen yang terlalu sibuk mengurus kepantingannya
sendiri. Mereka tidak memahami pentingnya penyelamatan jiwa-jiwa sesat yang
sedang berjalan menuju kebinasaan. Kita harus bekerja selagi masih ada
kesempatan. Kita harus mendahulukan hal yang terutama dalam hidup kita, yaitu
membagikan Injil Kristus kepada orang-orang di sekitar kita (Mat. 9:37)
Kelima, kuasailah cara
hidupmu (Kol. 2:6). Cara hidup kita sehari-hari akan
mempengaruhi orang lain, baik maupun yang buruk, menghidupkan orang atau
membunuh orang, bersaksi yang menyelamatkan mereka, atau ikut dalam kebinasaan
mereka (1Yoh. 2:6). Tuhan Yesus Kristus segera datang dan Dia berkenan pada
orang yang hidup menurut teladanNya (Yoh. 14:2-3).
Jadi, apakah Anda sudah dapat mengusai
diri Anda dalam segala hal? Kita harus berlatih mempraktekkannya (1Kor. 9:27).
Pengusaan diri itu akan menunjukkan apa sesungguhnya yang ada di dalam hati
kita.****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar