“Karena
itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah
sempurna" (Mat. 5:48).
Di
dunia perbankan, kita kerap menemui masalah pencurian identitas.
Biasanya, seseorang menggunakan nama dan informasi pribadi korban
utuk transaksi yang tidak sah. Tentunya pencurian identitas ini
merugikan korban, bukan hanya materi melainkan juga waktu untuk
mengurus segala kerugian dan tentunya memulihkan nama baik.
Namun,
bagaimana dengan identitas Anda pribadi—bukan hanya yang Anda
miliki, melainkan siapa Anda sesungguhnya. Itulah identitas yang
paling penting. Identitas itu tidak terletak dalam isi dompet Anda
atau keluarga kita atau cara berbicara kita. Identitas itu juga tidak
bergantung pada prestasi atau penghargaan atau gelar atau jabatan.
Semua identitas di atas bisa dicuri orang! Namun, jika identitas kita
ada di dalam Tuhan, tidak ada orang yang bisa mencurinya.
Bagaimana
pun keberhasilan Anda—entah diukur melalui kesuksesan anak-anak
Anda, atau karier Anda, atau uang dan perhiasan Anda—semuanya itu
ada atas anugerah Allah. Dialah yang memberikan talenta, kepandaian,
kesehatan, dan kesempatan kepada Anda untuk menjadi sebagaimana Anda
sekarang.
Kata
“sempurna” dalam nas di atas berarti “lengkap”. Itulah
identitas kita yang seharusnya kita kejar karena itulah identitas
yang tidak pernah hilang. Sayangnya, kita masih suka mengejar
identitas lahiriah kita dengan harapan bahwa orang akan kagum dan
menghargai kita. Padahal itu hanyalah sementara dan fana. Kita sering
lupa bahwa kita dituntut “harus” sempurna, bukan seperti orang
yang mapan dalam segala hal, melainkan sempurna dalam hal-hal rohani.
Itulah identitas sejati kita. Jadilah seperti apa Anda seharusnya
dalam kehendak Allah bagi kemuliaan-Nya.
Renungan
- Identitas apakah yang selama ini kita sedang bangun lewat keseharian kita?
- Apakah yang perlu saya lakukan untuk membangun identitas saya di dalam Kristus?
Belajarlah
untuk lebih banyak lagi melakukan hal-hal yang akan membangun
identitas sejati Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar