Kej. 12:1-9
“Abram
berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb” (Kej. 12:9).
Bordir
atau sulaman adalah suatu bentuk hiasan yang dibuat di atas kain
dengan jalinan benang hias di atasnya. Benang hias itu bisa wol,
linen, sutra, dan juga katun atau rayon. Seni menyulam telah ada
sejak abad ke-5 sebelum Masehi pada zaman dinasti Qin di Tiongkok.
Orang dengan tekun mengerjakan karya seni yang sangat indah ini. Saat
ini, menyulam bisa dilakukan pula dengan mesin border yang canggih.
Namun, baik pada masa lalu maupun masa kini, ada kesamaan dari teknik
menyulam ini, yaitu pola gambar atau tulisan disulam sedikit demi
sedikit.
Hal
yang sama terjadi juga dengan kehidupan. Bagaikan menyulam, kehidupan
ini dijalin sedikit demi sedikit seperti sedang menyulam. Meskipun
demikian, kita sering lupa akan makna ini. Kita cenderung ingin
segala sesuatu berlangsung dengan cepat dan dilakukan dengan sesegera
mungkin. Bahkan, saat kita ingin mencari kehendak Allah, kita sering
tidak sabar untuk segera mendapatkannya.
Abraham
merupakan contoh lain karya sulaman iman dan kesabaran. Abram yang
tidak lama kemudian namanya diubah menjadi Abraham, sudah berumur 75
tahun saat Allah memanggilnya untuk meninggalkan Haran. Tentunya ini
bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan iman dan ketekunan, Abraham
berjalan menuju Negeb. Alkitab tidak mengatakan bahwa Abraham
melakukannya dalam sehari. Firman Tuhan justri mengatakan bahwa
”makin jauh ia berjalan ke Tanah Negeb.” Ia berjalan maju
perlahan-lahan dalam sulaman rencana Allah. Rencana dan kehendak-Nya
tidak seketika diungkapkan kepada Abraham. Namun, dengan keyakinan,
ia melangkah bersama-Nya.
Dalam
kehidupan, kita bisa meneladani Abraham dan mengingat bahwa pola
kehidupan ini disulam sedikit demi sedikit. Pola kehidupan kita pun
akan terbentuk sedikit demi sedikit sementara kita berjalan dalam
tahap demi tahap melewati waktu dan kesempatan, sambil menjawab
panggilan Allah hari demi hari.
Renungan
Bagaimanakah
sikap kita dalam mencari kehendak Allah dalam hidup kita?
Apakah
yang mungkin akan terjadi jika kita tergesa-gesa dalam menjalani
sulaman hidup kita?
Tetaplah
melangkah setapak demi setapak dalam rencana Allah. Berada dalam
tuntunan-Nya itu lebih baik meskipun lambat daripada berada di luar
kehendak-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar