Mzm. 138:1-8
TUHAN
akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk
selama-lamanya. (Mzm. 138:8)
Ada
sejenis kupu-kupu yang unik bernama kupu-kupu raja. Kegemarannya
adalah makan tanaman perdu beracun. Akibatnya, predator
menghindarinya. Uniknya lagi, setiap tahun, kupu-kupu ini menjadi
ulat dan kepompong di Kanada dan setelah jadi kupu-kupu, kelompok
serangga ini akan bermigrasi ke Meksiko yang berjarak kurang lebih
4500 km. dengan kecepatan 80 km. per hari. Luar biasa!
Pemandangan
menarik terjadi di Kanada saat ulat-ulat itu berubah menjadi
kepompong. Kehidupan di dalam kepompong yang menggantung di pepohonan
perdu itu tampak diam. Tidak terlihat adanya kehidupan di balik
selaput yang menutupinya. Beberapa hari kemudian, kepompong itu
merekah. Metamorfosis mencapai puncaknya. Seekor kupu-kupu
perlahan-lahan keluar. Ia lalu belajar mengepak-ngepakkan sayapnya.
Ketika sayap-sayapnya sudah cukup kering, ia akan terus
mengepak-ngepakkan sayapnya hingga bisa terbang pergi. Ia akan
terbang ke arah selatan menuju Meksiko, tempat ia akan bergabung
dengan jutaan kupu-kupu raja lainnya.
Kehidupan
kita suatu ketika mungkin akan tampak seperti kepompong yang diam
statis, seolah-olah tidak ada kemajuan. Dari dalam kepompong itu,
kita mungkin melihat segalanya gelap pekat. Masa depan tampak suram.
Kita benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, jangan berhenti.
Tetaplah jalani masa-masa itu dengan penuh harapan. Dan, saat
kepompong itu merekah, segalanya seketika berubah.
Arah
dan tujuan kupu-kupu raja itu sudah pasti. Saat kita setiap
berproses, percayalah bahwa kita juga sedang bergerak ke arah tujuan
yang pasti, meskipun ada kalanya kita seperti tidak mencapai hal
positif apa pun. Terkadang, kita tidak mampu melihat gerakan atau
menentukan arah. Namun percayalah bahwa Allah menyediakan masa depan
yang indah bagi kita. Bagianku adalah percaya bahwa janji-janji Allah
akan digenapi pada waktunya dan setia dalam prosesnya.
Renungan
Proses
kehidupan seperti apakah yang sedang Anda hadapi saat ini? Respons
seperti apakah yang biasa kita lakukan ketika proses hidup kita
cenderung statis?
Tetaplah
bertahan dan setia dalam proses pembentukan Allah sembari tetap
mempererat hubungan pribadi Anda dengan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar