Baca: 2 Korintus 3:4-6
“...kesanggupan
kami adalah pekerjaan Allah...Ialah yang membuat kami sanggup...
(2 Kor 3:5b)
Suatu saat di depan salah satu gerbang jembatan di Eropa, duduklah seorang pengemis
yang buta. Guna mencari
nafkahnya, setiap harinya ia duduk di situ sambil memainkan biola-nya yang
sudah usang. Di depannya terletak kaleng kosong untuk tempat penampungan uang
dari setiap orang yang lewat.
Pada
suatu hari, datanglah seseorang yang berpakaian sedikit rapi, berjubah panjang,
datang menghampirinya dan
meminta agar pengemis itu meminjamkan biola usangnya. Namun ia menolak. “Tidak!!
Ini adalah hartaku yang paling mahal!” sahutnya kepada pria ‘asing’ itu. Namun
karena terus mendesaknya, maka si pengemis itupun meminjamkan biolanya.
Suara
petikan biola yang begitu merdu oleh si pria ‘asing’ itu, menyebabkan setiap
orang berhenti dan mengelilingi sumber suara dan si pengemis. Kaleng yang
tadinya kosong kini telah penuh dengan uang. Ternyata pria asing itu adalah Paganini,
seorang maestro biola.
Sesungguhnya
kita adalah alat-alat di tangan TUHAN
YESUS,sang ‘Maestro’ yang Agung
itu. Jika kita benar-benar menyerahkan diri kita
kepada Tangan Tuhan yang kuat itu, maka ada sebuah jaminan yang pasti bahwa IA
akan memakai hidup kita menjadi berkat bagi setiap orang yang kita temui. Kesanggupan kita bukan terletak dalam diri
kita sendiri, melainkan dalam Tuhan Yesus. Semua ini berawal dari hidup yang diserahkan kepada tangan sang
Maestro kita Yesus Kristus.
Doa: “Yesus, kami malam ini
hendak menyerahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu agar Engkau dapat memakai kami
untuk kemuliaan nama-Mu.” Amin.
Gambar: http://dreamstop.com/wp-content/uploads/2016/02/beggar-dreams.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar