Saudara,
berita tentang penghakiman Allah bukanlah suatu yang menyenangkan. Namun, Tuhan
Yesus mengajarkannya berulang-ulang (Mat. 11:21-24). Paulus juga
mengkhotbahkannya (Kis. 17:30-31). Dan dalam ayat di atas, penulis Ibrani
mengatakan, “Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan
Allah yang hidup” (Ibr. 10:31). Dari ayat itu kita bisa mempelajari:
Pertama, Manusia (Orang yang Tidak Percaya) Pasti jatuh ke dalam
tangan Allah yang hidup. Firman Allah sendiri menegaskan hal ini (Pkh. 11:9;
Kis. 17:30, 31). Karena Allah tidak menyayangkan Anak-Nya yang Tunggal, saat dia
menjadi dosa bagi kita (Rm. 8:32). Dan Allah juga tidak akan menyayangkan orang
yang menolak kasihNya. Allah juga menunjukkan penghakiman terhadap orang-orang
berdosa sebelumnya. Contoh: (1) pada masa Nuh; (2) Sodom-Gomora.
Kedua, Jatuh ke dalam Tangan Allah yang Hidup akan menjadi saat
yang menakutkan. Allah sendiri sudah menyatakan bahwa orang yang tidak percaya
kepadaNya akan binasa (Yoh. 3:16). Allah telah memberikan terang kepada umat
manusia. Orang yang menolak terang tersebut menghadapi hukuman yang mengerikan
dari Allah Pemberi Terang itu (Yoh. 1:9; 3:19-20). Penghukuman itu sudah
menanti orang-orang yang tidak percaya (Luk. 16:19-31; Why. 21:9).
Ketiga, bagaimana manusia dapat terhindar dari hal ini? Hanya ada
satu cara untuk terhindar dari jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup adalah
dengan menerimana Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Yoh. 1:12; Rm.
10:9-10). Ini hanya dapat dilakukan dengan iman (Ef. 2:8-9).
Hanya dengan itu, kita dapat diselamatkan, dikembalikan dalam rancangan-Nya
yang semula dan hidup seturut teladan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar