Minggu, 12 Juni 2016

Saat Berpisah

S’lamat malam, saat berpisah
Dunia yang s’lalu  nampak  indah
Nyamannya, manisnya
aku tinggalkan untuk s’lamanya
Suatu hari nanti ‘kan jadi
Mentari tak ‘kan bersinar lagi
Suasana mencekam dunia yang s’makin kelam

Reff:
Tuhan, Engkau mengingat aku
Waktu alam s’mesta menderu
Engkau datang sebagai Raja
Menjemput orang saleh semua
Hari-Mu yang mulia ‘kuharap segera tiba

Sudah Siapkah Sambut Tuhan?

Tuhanmu pasti datanglah, Siapkan dirimu;
Ya, dari surga turunnya, Siapkan dirimu.
UmatNya dibenarkanNya, Dan diakui olehNya
Dihadapan takhta Bapa; Siapkan dirimu.

Reff: Sudah siapkah kau sambut Tuhan?
Sudah siapkah kau sambut Tuhan?
Biar lampumu terang, Malam ataupun siang;
Sudah siapkah kau sambut Tuhan?


Seg'ra kedatangan Tuhan, Siapkan dirimu;
Dialah Raja tiap insan, Siapkan dirimu.
Kelak Anak Manusia Di atas awan datangnya
Di Dalam kebesaranNya; Siapkan dirimu.

Tuhanmu datanglah seg'ra, Siapkan dirimu;
Berbunyi sangkakalaNya, Siapkan dirimu.
Tiap-tiap manusia Harus menghadap takhtaNya;
Berjagalah, berdoalah, Siapkan dirimu.

Aku Percaya

Aku percaya kepadaMu walau ku tak mengerti
Dan tak pernah ku tahu ujung jalan ini
Namun ku tetap percaya Kau yang memanggilku setia
Memandu langkahku berlabuh di sana

Seperti Abraham sahabatMu sampai akhir setia
Dari jauh memandang negri perjanjian
Kanaan Sorgawi Permai tanah air yang Kau janjikan
Tempat pertemuan semua saleh Tuhan

Reff:
         Bawa aku ke Sana ajar aku setia
         Mengerti semua maksud dan jalanMu
         Tak kuingini lagi indahnya dunia ini
         Karna kuyakin yang Kau sediakan sempurna

Pelabuhan Terakhir

Tuhan Yesus, Engkaulah perhentianku;
Engkaulah pelabuhan terakhirku.

Kesukaran

Tuhan tak berjanji menghindarkan kita dari kesukaran, tapi Ia janji memberi kekuatan untuk menghadapinya.
Temukan Tuhan dalam kesukaran hidup kita karena Dia-lah pribadi yang akan kita temui di kekekalan kelak.

Tidak Mati

Kalau masih mengejar keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, mustahil seseorang dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, kekuatan, dan akal budinya.

Selalu Untuk-Mu

Selalu untuk-Mu, selalu untuk-Mu Tuhan dan Rajaku
Semua yang ‘kuperbuat baik siang dan malam, selalu untuk-Mu
Segenap hidupku adalah milik-Mu, ‘tuk kemuliaanMu
Sampai ku tua nanti,
sampai di surga nanti,
selalu untuk-Mu

Belajar Jadi Sempurna

Kekristenan itu tidak sekadar percaya lalu jadi anak Allah, tetapi belajar untuk menjadi sempurna seperti Kristus! Untuk sempurna, kita harus berani mati: mati terhadap segala kedagingan dan nafsu duniawi!

Kamis, 09 Juni 2016

Milik Tuhan

Milik kita bahkan hidup kita adalah milik Tuhan untuk melakukan apa yang menyenangkan-Nya.

Rumah

(Yak. 1:1)
Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan” (Yak. 1:1).

Tidak ada tempat yang senyaman rumah. Setelah bepergian, hal yang paling kita nantikan adalah kehangatan rumah kita. Rumah adalah tempat yang kita rasa teraman, ternyaman, dan terdamai. Rumah adalah tempat terindah di tengah dunia yang bergemuruh tidak menentu.

Tentunya tidak nyaman jika kita berada jauh dari rumah di tempat pengungsian. Saat terjadi bencana banyak orang yang terpaksa meninggalkan rumah berbulan-bulan lamanya. Yang terjadi sangatlah menyedihkan. Banyak pengalaman traumatik terjadi saat demikian. Jauh lebih menyedihkan jika kita harus mengungsi karena perang atau penganiayaan karena iman kepada Yesus Kristus.

Itulah yang terjadi dengan orang percaya Yesus mula-mula. Mereka mengalami ancaman dan penganiayaan sehingga memaksa mereka untuk meninggalkan rumah dan segala kenyamanan hidup mereka. Mereka telah dipanggil hanya untuk percaya kepada Kristus saja dan rela melepaskan segala hal yang mungkin kita remehkan sekarang. Yakobus, gembala mereka di jemaat Yerusalem, menulis buat domba-domba Tuhan yang ada di perantauan guna mendorong mereka yang tengah menghadapi ujian hidup yang berat.

Mungkin, kita tidak pernah tahu sedalam apa komitmen kita kepada Kristus hingga kita diminta untuk menyerahkan sesuatu yang kita sayangi atau yang sangat berharga bagi kita. Keluarga Corrie Ten Boom menyembunyikan banyak keluarga Yahudi dari Nazi pada masa Perang Dunia II dan akhirnya dijebloskan ke “kamp kematian” Jerman. Pengalaman itu mengubah banyak pandangannya tentang hidup. Dia berkata, “Saya telah belajar untuk tidak terlalu kuat menggenggam sesuatu dalam hidup. Jika tidak demikian, akan terasa amat sakit jika Tuhan melepaskan jari-jemari kita daripadanya.”

Tidak ada teladan dalam hal seseorang yang rela melepaskan apa yang dimilikinya yang lebih besar daripada Tuhan kita sendiri. Dia meninggalkan takhta-Nya di surga hingga tidak memiliki harga dan juga tempat tinggal. Dia rela melepaskan semuanya itu untuk melaksanakan rencana penebusan Allah. Jika kita ingin menjadi serupa dengan-Nya, kita juga tidak boleh terlalu kencang memegang apa pun dan selalu ingat bahwa apa yang kita punya dan bahkan diri kita pun adalah milik Allah.



Renungan



  • Mengapakah kita sulit melepaskan apa yang kita sayangi?
  • Apakah yang kita bisa lakukan untuk meneladani Yesus Kristus?
Milik kita bahkan hidup kita adalah milik Tuhan untuk melakukan apa yang menyenangkan-Nya.

Rabu, 08 Juni 2016

Sudahkah Bersyukur?

Tuhan memberi karunia 86.400 detik kepada kita hari ini ... 
Sudahkah Anda menggunakannya sedetik pun untuk "bersyukur"?

Ingat Lilin

Jangan risau jika Anda hanya diingat jika dibutuhkan. Bersyukurlah bahwa Anda bak lilin yang selalu terbersit di pikiran kala gelap.

Panggilan Tuhan

TUHAN tidak memanggil kita untuk pergi ke gereja, tapi menjadi GEREJA-NYA.

Sembuhkanlah

Tabib Agung, tolonglah kami untuk menyembuhkan tubuh, pikiran, dan roh kami sehingga kami dapat menjadi alat-Mu untuk membimbing orang lain merasakan dan mengalami kuasa penyembuhan-Mu.
Amin.

Anak yang Hilang

Allah terkasih, tolong kami untuk mengulurkan anugerah-Mu yang penuh kasih kepada mereka yang tersesat, dan kiranya kami selalu merayakan dengan penuh sukacita saat salah seorang anak-Mu kembali pulang. Amin.

Memberi dengan Kasih

Tuhan, tolong supaya kami dapat memberi dengan rela dan murah hati, apa pun yang Engkau letakkan di tangan kami untuk diberikan. Amin.

Kesempatan Jadi Berkat

Tuhan, ingatkanlah kami terus bahwa Engkau menempatkan orang-orang tertentu di jalan kami, bukan untuk membuat kami tidak nyaman, melainkan sebagai kesempatan bagi kami untuk menjadi berkat. Amin.

Anda Bisa!


(Ayb. 2:1-13)"... Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya" (Ayb. 2:10).


Bisa apa? Anda bisa bertindak benar. Itulah pelajaran yang kita bisa ambil dari kisah Ayub. Iblis melakukan hal yang sangat buruk terhadap Ayub. Seharusnya, Ayub bisa saja protes bahwa apa yang diterimanya sama sekali tidak sepadan dengan apa yang telah dilakukannya. Ayub bisa saja menuruti nasihat istrinya untuk menghujat Allah lalu mati. Namun, itu semua tidak dilakukannya. Ternyata, Ayub justru menjadi lebih baik bukannya lebih jahat. Anda pun bisa bertindak sama. 
 
Iblis masih terus bekerja di bumi ini dan menimbulkan masalah di mana-mana. Iblis tidak mengendurkan serangannya kepada orang percaya. Mungkin, ia telah merampas harta, keluarga, dan kesehatan Anda. Anda mungkin ada dalam keadaan tertekan dan terjepit. Sebaliknya, ia mungkin pula memberi Anda kelimpahan kekayaan yang membuat Anda merasa aman dan nyaman sehingga merasa tidak memerlukan Tuhan. Ya, pencobaan bisa datang dengan berbagai macam wujud. Dan, keduanya sama-sama memiliki potensi untuk menghancurkan iman kita.
 
Tidak peduli apapun bentuk pencobaan yang Anda mungkin alami, baik kesulitan maupun kenyamanan, Anda bisa bertindak benar. Anda bisa bertindak benar dengan melakukan apa yang benar. Ingatlah selalu bahwa pencobaan itu tidak akan melebihi kekuatan Anda (1Kor. 10:13). Sesulit apa pun pergumulan Anda, Anda bisa melaluinya dengan benar dan senyaman apa pun hidup Anda, Anda bisa menjalaninya dengan benar. Janji itulah yang memastikan bahwa Anda bisa bertindak benar, apa pun yang Anda hadapi.
Jika Anda pernah menyerah tatkala menghadapi pencobaan, itu bukanlah karena pencobaan itu terlalu berat untuk ditolak atau dikalahkan, melainkan karena Anda belum melakukan yang terbaik dengan benar. Jika Anda terbuai dengan kenyamanan, itu bukanlah karena kenyamanan itu, melainkan karena Anda terlena dan kehilangan kewaspadaan, dan itu karena Anda belum melakukan yang benar dengan benar. Anda bisa bertindak benar. Ayub membuktikannya, dan Anda pun bisa membuktikannya lagi. Anda bisa! 
 
Renungan
  • Pencobaan terberat apakah yang pernah Anda hadapi?
  • Pernahkah Anda menghadapi pencobaan dengan prinsip yang Ayub jalankan? Bagaimana hasilnya?

Lakukanlah yang benar, kapan pun dan di mana pun.

Hidup Baru

“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12: 2).

Senin, 06 Juni 2016

Lebih Memilih

Aku lebih memilih untuk berdiri bersama Allah dan dihakimi dunia daripada berdiri bersama dunia dan dihakimi Allah.
Suara TUHAN takkan mungkin
bertentangan dengan FIRMAN-NYA.

Dokter

Menghindari TUHAN saat berbuat salah itu sama dengan menghindari dokter saat sakit ... Anda melarikan diri dari sosok yang Anda paling butuhkan.

Mayoritas

DUSTA tak jadi KEBENARAN;
SALAH tak jadi BENAR;
JAHAT tak jadi BAIK,
meskipun itu diterima oleh mayoritas.
Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. (1Tes. 5:16-18)

Sekali Pun

Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku...

Apa yang TERBESAR?


Jatuh cinta pada TUHAN adalah yang TERBESAR dari semua romansa.
Mencari TUHAN adalah pengalaman TERBESAR
Menemukan TUHAN adalah prestasi TERBESAR.

Marah ... Hilang Kebahagiaan

Untuk tiap menit kemarahan Anda kehilangan enam puluh detik kebahagiaan.

Lurus Taat

Kedewasaan rohani tak ditentukan oleh seberapa dahsyat Anda melompat saat memuji Tuhan, tapi seberapa lurus Anda berjalan dalam ketaatan.

Buta

ALKITAB itu penuntun. Tapi, jika Anda membutakan diri terhadapnya, Anda TAKKAN PERNAH melihat kebenaran.

Hanya Pada-Mu


HANYA PADA-MU, AKU BERHARAP.
.......................
Kaulah TERANGku,
KEKUATANku,
NYANYIANku.

Ikut Tuhan

Ikut TUHAN itu tak selalu mudah, tapi nggak akan rugi dech!

Sabtu, 04 Juni 2016

Engkau selalu KUperhatikan sepenuhnya.

—Yesus

Dia Buat Jalan

DIA buat jalan ... saat tampaknya tiada jalan.

Keselamatan

Keselamatan itu anugerah, tetapi keselamatan itu pun bukanlah statis, melainkan dinamis sehingga kita dituntut untuk menang, dalam artian menjaga keselamatan itu hingga akhir.

Lautan Api

Dan maut serta alam maut dilemparkan ke dalam lautan api. Ini adalah kematian kedua.
Dan jika seseorang tidak didapati tertulis di dalam Kitab Kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api.

Sempit

“Tetapi sempit dan sukarlah pintu dan jalan yang membawa orang kepada hidup. Dan hanya sedikit orang yang menemukannya.”

Anak Kecil

Sudahkah kita menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil?

Itu berarti bukan seperti anak kecil secara rohani melainkan dengan hati yang tulus.

Jumat, 03 Juni 2016

Ciri Orang Kristen Sesat

Ciri orang Kristen sesat:
berpola pikir sama seperti anak dunia,
cenderung kompromi dengan ajaran yang tak berakar dari Alkitab, 

mudah berpraktik okultisme, 
dan sombong rohani serta merasa lebih suci.

Sesat

Miskinnya pemahaman terhadap kebenaran Firman Tuhan membuat banyak orang Kristen tanpa sadar menjadi sesat. Mereka memang masih rajin beribadah, tapi tidak pernah hidup "all out" bagi Tuhan.

Kamis, 02 Juni 2016

Sumber Kuatku

Hanya Kau milikku di surga
Tiada yang ku ingini di bumi,
Hanya Kau
Tak ku andalkan kekuatanku
Namun, yang pasti Kau tetap s'lamanya

Reff:
Allah, sumber kuatku,
Allah, sumber kuatku
Allah, sumber kuatku
Dan bagianku s'lamanya

Allah, sumber kuatku,
Allah, sumber kuatku
Allah, sumber kuatku
Dan bagianku s'lamanya.

Selalu Berharap

Tuhan hanya kepadaMu
Ku dapat s'lalu berharap
Kau tak kan pernah membiarkan
Ku bergumul sendirian

Di dalam kelemahanku
KuasaMu jadi sempurna
Kau tak kan pernah tinggal diam
Untuk memb'rikan pertolongan

Reff:
Tuhanku berkuasa
Untuk melakukan
Perkara yang besar
Dia ajaib bagiku

Tuhanku berkuasa
Untuk memberikan
Kemenangan besar
Di dalam hidupku.

Tetap Setia


Disaat engkau susah
Yesus hibur selalu
Disaat engkau lemah
Dia kuatkan

Yesus mau menolongmu
Dalam kesusahanmu
Yesus ‘kan selalu setia
Sampai selama-lamanya

Walau pohon ara tak berbunga
Pohon anggur tak berbuah
Pohon zaitun mengecewakan
Ladang-ladang tak menghasilkan

Kambing domba terhalau sudah
Lembu sapi, tak ada
Namun aku kan tetap setia
Karena Yesus tetap setia.

Masih Siang, Bekerjalah!

Kita harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan Dia yang mengutus Aku selama hari masih siang; malam akan datang, saat tidak ada seorang pun dapat bekerja.
(Yoh. 9:4)

Apa yang Ditinggikan Manusia

"
Kamu sendirilah yang membuat dirimu seolah-olah benar di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatimu. Sebab hal-hal yang diagung-agungkan oleh manusia, dibenci oleh Allah." (Luk. 16:15)

Ciptaan-Mu, Tuhan

Allah Pencipta, terima kasih untuk keindahan yang mengelilingi kami dalam wujud ciptaan-Mu. Tolonglah kami sebagai mitra-Mu untuk memelihara alam semesta dan segala isinya. Amin.

Tantangan Besar

Bapa Surgawi, ajarlah kami untuk selalu memercayai-Mu, bahkan saat menghadapi tantangan besar. Kami mengatasi tantangan bukan dengan kekuatan kami sendiri, melainkan hanya oleh Roh-Mu. Amin.

Tak Ada Cara Lain

Tidak ada cara lain untuk berubah selain berbuah.

BERANI BERUBAH

(Rm. 12:1-3)
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12: 2).

Paulus mengingatkan jemaat di Roma agar mereka tidak menjadi serupa dengan dunia, tetapi mengalami perubahan. Dalam pasal sebelumnya dijelaskan mengapa kita perlu berubah, yaitu karena keselamatan yang kita dapatkan karena kemurahan-Nya. 
 
Bagaimana perubahan itu terjadi? Perubahan itu terjadi dengan memperbarui pikiran kita. Dalam pasal sebelumnya (11:33), dikatakan “Oh, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!” Allah adalah sumber hikmat yang luar biasa. Jikalau kita menyelidikinya, kita akan menemukan kekayaan yang tidak ternilai. Paulus mengatakan bahwa manusia rohani memiliki pikiran Kristus yang dapat menilai segala sesuatu (1Kor. 2:15-16). Pikiran yang diperbarui adalah pikiran yang dipengaruhi oleh Kristus. 
 
Kita mengubah cara berpikir, dari cara berpikir dunia menjadi cara berpikir sorgawi, yang adalah cara berpikir Kristus. Kita bisa menilai kehidupan ini dari cara berpikir Kristus, pikiran yang diperbaharui, yang mengalami perubahan, sehingga Paulus dalam bagian akhir mengatakan “kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Jadi, bukan kepandaian yang kita perlukan untuk menghadapi berbagai macam pilihan yang kita hadapi tiap hari. Kita membutuhkan perubahan dari hari ke hari setelah kita diselamatkan. Satu langkah penting untuk mau berubah, yaitu menyediakan waktu setiap hari memperbarui pikiran kita dengan firman Tuhan. Dan langkah penting berikutnya adalah melakukannya sebaik muingkin (Mzm. 19:8). 
 
Memperbarui pikiran dengan Firman Tuhan itu sangat penting mengingat banyak hal dari dunia ini yang sudah begitu memengaruhi kita. Menggali kebenaran Alkitab dan melakukannya dengan sebaik-baiknya menjadi kunci perubahan hidup yang kita harapkan. Tidak ada cara lain untuk berubah selain berbuah.

Renungan
  • Apakah Anda mengalami proses perubahan berdasarkan pembaruan budi?
  • Apakah proses perubahan itu masih terjadi sekarang? Mengapa ya dan mengapa tidak?
Pastikan perubahan menjadi serupa dengan Kristus itu terjadi dalam hidup Anda.

Rabu, 01 Juni 2016

Gembalaku


TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Menyangkal Diri

 "Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri, kemudian memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku."

BERANIKAH AKU?????????

BERANIKAH AKU JIKA... 1. JIKA AKU ADALAH MUSA Beranikah aku yang sudah mati-matian memimpin bangsa Israel masuk ke negeri yang limpah den...